kievskiy.org

Bukan Kebutuhan, Tren Mobil Listrik di Indonesia Disebut hanya Ikut-ikutan

Toyota resmi meluncurkan mobil listrik BZ4x di Indonesia, Jumat, 10 November 2022.
Toyota resmi meluncurkan mobil listrik BZ4x di Indonesia, Jumat, 10 November 2022. /Pikiran Rakyat/ Raider Paulus

PIKIRAN RAKYAT - Kendaraan elektrifikasi mulai menjadi moda transportasi yang diminati oleh masyrakat Indonesia. Hal tersebut dibuktikan oleh data penjualan kendaraan elektrik (electric vehicle/EV) di tahun 2022.

Data yang dikeluarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat angka penjualan kendaraan listrik mencapai 18.288 unit. Angka ini naik 10 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.

Meskipun peredarannya cukup banyak, pakar mengomentari soal kebijakan elektrifikasi di Indonesia. Menurutnya banyak orang Indonesia membeli mobil listrik bukan karena suatu kebutuhan.

Pakar menjelaskan banyak orang membeli mobil listrik karena hanya ikutan mengenai tren terkini saja. Bukan untuk ikut kontribusi menciptakan lingkungan lebih hijau.

Baca Juga: Prediksi Bayern Munchen vs Eintracht Frankfurt di Liga Jerman: Head to Head hingga Starting Line-up

Hal ini disampaikan oleh Pengamat Otomotif sekaligus dosen dari ITB, Prof Agus. Agus menyatakan banyak orang membeli EV hanya karena ikut-ikutan saja.

"Menurut saya, mereka (yang beli mobil listrik) karena peduli lingkungan masih jauh lebih sedikit daripada pengen gaya dan pengen punya status yang beda aja," katanya di acara diskusi yang digelar PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) beberapa waktu lalu.

Agus menyatakan hal ini berdasarkan fakta bahwa orang Indonesia masih belum bisa merawat mobil listrik. Terutama saat melakukan pengecasan.

"Sebab banyak mobil plug in hybrid yang juga enggak pernah dicas. Jadi dicasnya pakai engine aja," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat