kievskiy.org

5 Mitos Mobil Listrik yang Menyesatkan, Simak Fakta Sebenarnya

Ilustrasi mobil listrik Suzuki Jimny Lima Pintu yang baru diluncurkan di India pada 12 Januari 2023.
Ilustrasi mobil listrik Suzuki Jimny Lima Pintu yang baru diluncurkan di India pada 12 Januari 2023. /Tangkapan layar laman Globalsuzuki.com Tangkapan layar laman Globalsuzuki.com

PIKIRAN RAKYAT – Kehadiran mobil listrik digadang-gadang menjadi solusi bagi masalah pencemaran lingkungan dan penghematan energi yang tengah dihadapi dunia. Akan tetapi, sejumlah orang mulai meragukan keabsahan klaim tersebut.

Pasalnya, mobil listrik ditenagai oleh pembangkit tenaga listrik yang sebagiannya masih menggunakan energi fosil dan mencemari lingkungan. Selain itu, mobil listrik juga banyak disebut tidak akan banyak membantu untuk perjalanan jauh karena penggunaan energi, kualitas baterai, dan mesinnya.

Sebagian dari klaim-klaim tersebut banyak dipercaya masyarakat bahkan menjadi mitos tersendiri. Bagaimanakah fakta-fakta sebenarnya soal mobil listrik? Simak selengkapnya.

1.      Mobil Listrik Lebih Merusak Lingkungan

Baca Juga: Yamaha Pamer Motor Listrik Neo Electric di IIMS 2023, Bakal Dijual di Indonesia?

Meski mobil listrik tidak memiliki emisi karena tidak menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM), tetapi proses charging atau pengisian daya mobil listrik masih ditenagai oleh pembangkit yang menggunakan tenaga fosil.

Faktanya, jejak karbon (carbon footprint) mobil listrik lebih rendah dibandingkan mobil bertenaga BBM bahkan jika menghitung besaran jejak karbon dari pengisian daya.

Sebuah studi menunjukkan bahwa mobil listrik mampu menggunakan tenaga hasil pengisian daya sebesar 60 persen, sementara untuk mobil BBM, hanya 20 persen dari bensin yang digunakan.

Artinya, jika efisiensi penggunaan tenaga fosilnya dihitung, maka mobil listrik jauh lebih efisien dalam menggunakan energi yang membuatnya menjadi lebih ramah lingkungan.

Baca Juga: Subsidi Motor Listrik Rp7 Juta Bisa Ditambah, Jokowi Sebut Jadi Prioritas Pemerintah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat