kievskiy.org

Simak Pendapat Ahli Mengenai Jakarta yang Merugi Triliunan Rupiah Akibat Kemacetan di Jalan Raya

ILUSTRASI kemacetan di Bekasi. Kendaraan mengantre akibat macet di Kabupaten Bekasi, belum lama ini.*
ILUSTRASI kemacetan di Bekasi. Kendaraan mengantre akibat macet di Kabupaten Bekasi, belum lama ini.* /TOMMI ANDRYANDY/PR

PIKIRAN RAKYAT - Sebuah data mengejutkan muncul pada saat daerah Ibukota DKI Jakarta sedang menuju masa peralihan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ke masa adaptasi kebiasaan baru (new normal) Covid-19.

Daerah ibukota tersebut diprediksi mengalami kerugian mencapai puluhan triliun rupiah  setiap tahunnya akibat masalah yang terjadi di jalan raya.

Bukan karena kecelakaan, potensi kerugian ini muncul akibat kemacetan yang terjadi di jalan raya.

Baca Juga: 4 Pilihan Mobil yang Harganya Setara Motor Terbaru Yamaha di Indonesia

Hal ini disampaikan oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi pembicara dalam acara seminar yang diadakan oleh SBM ITB bertajuk "Peranan Transportasi Daring dalam Penggunaan Transportasi Umum Massal Gagasan untuk Itegrasi Antarmoda dalam Masa Adaptasi Kebiasaan Baru' beberapa waktu lalu.

Tidak tanggung-tanggung, potensi kerugian negara tersebut mencapai angka Rp 65 triliun.

Selain mendapatkan kerugian hingga sedemikian parah, Jakarta juga telah dinobatkan sebagai salah satu dari 10 kota termacet yang ada di Asia.

Baca Juga: Mitsubishi Siap Rilis 4 Mobil Baru, Salah Satunya Xpander Versi Compact

Melihat hal tersebut, pendiri dan instruktur senior Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu menjelaskan bahwa kemacetan yang terjadi di jalan raya terjadi karena berbagai faktor.

"Sebenarnya, kemacetan adalah bukti dari tidak pahamnya dan tidak butuhnya orang terhadap aturan lalu lintas yang sudah diberikan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat