kievskiy.org

Toyota: Hidrogen Punya Potensi jadi Energi Andalan Masa Depan

Toyota Mirai yang pecahkan rekor jarak terjauh yang mampu ditempuh oleh sebuah mobil listrik di Prancis pada awal Juni 2021
Toyota Mirai yang pecahkan rekor jarak terjauh yang mampu ditempuh oleh sebuah mobil listrik di Prancis pada awal Juni 2021 /PT Toyota Astra Motor PT Toyota Astra Motor

PIKIRAN RAKYAT - PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyakan jika hidrogen punya potensi yang besar untuk jadi energi andalan masa depan. Ini disebabkan banyaknya kapasitas energi baru terbarukan (EBT) Yang tersimpan di dalam negeri.

Bahkan, EBT di Indonesia bisa dikatakan berlimpah ruah. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai negara yang paling berpeluang untuk kembangkan hidrogen hijau jadi energi masa depan.

Terkait hal tersebut, TMMIN kembali mendukung penggunaan hidrogen sebagai salah satu sumber energi di industri otomotif. Mereka mendukung dilaksanakannya rangkaian seminar nasional, yang salah satunya digelar di Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan tema “Percepatan pengembangan ekosistem hidrogen di sektor industri dan transportasi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 di Indonesia.”

“Pemanfaatan multi teknologi dari berbagai sumber energi yang berfokus pada reduksi emisi, manjadi suatu keniscayaan untuk mengejar target NZE demi masa depan hijau bagi seluruh generasi. Terutama di sektor transportasi yang digadang-gadang menjadi salah satu fokus utama dalam dekarbonisasi. Sebagai bagian dari solusi transportasi masyarakat Indonesia, publik advokasi melalui aktivitas seminar nasional ini akan memaparkan tantangan sosial-ekonomi dan transformasi digital dalam pengembangan energi alternatif di sektor transportasi menuju NZE 2060 di Indonesia yang memfokuskan pada teknologi hidrogen,” ujar Presiden Direktur PT TMMIN saat membuka seminar nasional, Nandi Julyanto dalam keterangan resmi ke Pikiran-Rakyat.com yang diterima Jumat 10 November 2023.

Baca Juga: Cara Daftar BLT El Nino 2023 untuk Mendapatkan Bantuan Rp400.000

Lebih lanjut, di INdonesia potensi pengembangan hidrogen muncul dari dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) tersebar terutama di Kalimantan Utara,
Aceh, Sumatra Barat, Sumatra Utara, dan Papua. Pemerintah mengklaim Indonesia memiliki potensi memproduksi listrik dari EBT dengan kapasitas 3.000 gigawatt (GW) dan potensi tersebut baru dimanfaatkan sekitar 12,5 GW saat ini.

Sehingga Pemerintah optimis dapat menambah produksi listrik dari sumber EBT hingga mencapai 21 GW sesuai dengan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2021 – 2030.

Net Zero Emission Perlu Bantuan Semua Pihak

Untuk mencapai target emisi nol (net zero emission) yang diinginkan pada 2035, perlu ada kerja sama dari semua pihak. Misalnya harus ada kerja sama dari pihak industri dan juga Kementerian Perindustrian (Kemenperin).

Baca Juga: BLT, Warga Desa, dan Rentenir Bansos

Kementerian ESDM (Energi Sumber Daya dan Mineral) telah menjalankan program Renewable Energy Based in Industrial Development (REBID) dengan memanfaatkan pembangkit listrik tenaga air, tenaga surya, panas bumi, biomassa, dan
hydrogen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat