kievskiy.org

Sempat Bela Nikel di Depan Tom Lembong, Luhut Malah Kembangkan Baterai LFP dengan China?

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. /Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sempat membela nikel ketika dikritik oleh Co-Captain Pasangan Calon Presiden (02) Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar. Luhut menyebutkan jika nikel masih punya potensi jadi bahan baku baterai mobil listrik.

Tapi, kini Luhut Binsar malah klaim Indonesia akan kembangkan baterai lithium ferro phospate (LFP) yang disinggung Tom Lembong. Tak tanggung-tanggung, Luhut menyatakan akan kerja sama dengan negara China.

Pernyataan ini Luhut keluarkan melalui akun Instagram miliknya. Dalam keterangannya, Luhut Binsar menyatakan Indonesia akan kembangkan baterai LFP dan bekerja sama dengan China.

"Nah kita bersyukur LFP juga kita kembangkan dengan Tiongkok (China). Tadi lithium battery juga kita kembangkan dengan Tiongkok maupun dengan lain-lain," ucapnya pada Senin 29 Januari 2024.

Tawa Tom Lembong

Unggahan Tom Lembong.
Unggahan Tom Lembong. /tangkap layar X.com @tomlembong

Setelah tahu dan melihat pernyataan Luhut soal LFP, Tom Lembong hanya mengirimkan emot tertawa saja. Ia juga mengutip salah satu konten berita yang menyatakan Luhut sebut Indonesia kembangkan LFP dengan China.

Tom Lembong mengomentari sebuah artikel yang menyoroti ucapan Luhut soal pengembangan LFP di Indonesia. Mantan Menteri Perdagangan (Mendag) itu membubuhkan emoji senyum, emoji hormat, dan emoji salam.

Melihat sikap Luhut yang sangat bertolak belakang, warganet berbondong-bondong membela Tom Lembong. Kolom unggahannya banjir komentar soal sikap pemerintah yang plin-plan.

"Hormat kepada orang tua pak dan harap maklum, emang usia tidak mengkhianati pikiran," ujar @rekt***.

"Ah, ironi di ranah baterai kendaraan listrik! Dulu, Pak Luhut begitu membanggakan nikel Indonesia, seolah-olah itu adalah ‘batu permata’ industri kita. Tapi sekarang, beliau malah berbelok ke Lithium Ferro Phosphate (LFP) bersama China. Mungkin ini strategi ‘diversifikasi aset’ ala Pak Luhut, atau mungkin juga ‘mengikuti arus’ pasar global. Semoga saja, langkah ini bukan berarti ‘menjual’ nikel kita dengan harga diskon. Di dunia bisnis, seperti juga di politik, kadang ‘teman’ hari ini bisa jadi ‘kompetitor’ besok. Semoga strategi ini tidak membuat harga nikel kita ‘terjun bebas’ seperti aksi cliff diving di Bali yang seru tapi berisiko!" kata akun @plot.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat