kievskiy.org

Optimalisasi PJJ Tanpa Pangkas Kualitas, PTM Masih Terbatas

Siswa kelas 4 SD asar menjalani pembelajaran jarak jauh di warung makan tempat berjualan orangtuanya di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin 30 Agustus 2021.
Siswa kelas 4 SD asar menjalani pembelajaran jarak jauh di warung makan tempat berjualan orangtuanya di Jalan Tamansari, Kota Bandung, Senin 30 Agustus 2021. /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar

PIKRIAN RAKYAT – Menginjak tahun kedua pembelajaran jarak jauh (PJJ), sejumlah sekolah meningkatkan mutu sehingga bisa mencapai kualitas pembelajaran yang lebih baik. Sarana prasarana untuk menunjang PJJ ditambah, metode pembelajaran juga semakin inovatif.

Di sisi lain, tidak semua sekolah didukung saran adan prasarana penunjang PJJ tersebut.

Kesulitan yang bersifat fundamentalis memang terjadi pada awal-awal masa pelaksanaan PJJ semester pertama 2020.

Penyebabnya ada pada sarana dan prasarana, sistem teknologi informasi sekolah, serta kesiapan guru dan siswa terhadap perubahan cara belajar.

Wakil Kepala Bidang Kehumasan SMAN 2 Pada larang yang juga merupakan Tim Pengembang Pendidikan Bidang Pembelajaran Jarak Jauh Cabang Dinas Pendidikan Wila yah 6 Provinsi Jawa Barat Aip Syarif Hasan Efendi berpendapat, kultur setiap sekolah berbeda.

Baca Juga: Viral Ragil Mahardika Pamer Kemesraan Bersama Suami di Jerman, Sang Ibu: Pulang Tinggal Kuku...

Artinya, tidak semua sekolah memiliki sistem serta sarana dan pra sarana yang merata. Berbagai adaptasi terhadap kesulitan-kesulitan tersebut sudah dilakukan seiring waktu.

Meski demikian, kata Aip, harus diakui memang masih ada juga sisi pembelajaran yang kurang tergali optimal karena tidak dilakukan pembelajaran tatap muka.

”Kalau dari sisi pengetahuan dan penyampaian informasi sepertinya sekarang sudah hampir bisa disamakan antara PJJ dan PTM, tapi kalau seperti pendidikan dan penanaman karakter itu kan sulit dilakukan ketika PJJ,” ucap Aip, Senin 30 Agustus 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat