kievskiy.org

Ruang Kelas Ambruk, Siswa Belajar Lesehan di Musala

SISWA kelas VIII SMP Islam Nunuk sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di musala sekolah. Kegiatan belajar di musala setelah ruang kelas mereka ambruk tersapu banjir Sungai Cisuluheun, Senin (29/2/2016).*
SISWA kelas VIII SMP Islam Nunuk sedang melaksanakan kegiatan belajar mengajar di musala sekolah. Kegiatan belajar di musala setelah ruang kelas mereka ambruk tersapu banjir Sungai Cisuluheun, Senin (29/2/2016).*

MAJALENGKA,(PRLM).- Sejumlah siswa SMP Islam Nunuk, di Blok Cirelek, Desa Nunuk, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka terpaksa belajar di musala dan rumah penduduk setelah ruang kelas mereka ambruk diterjang banjir Sungai Cisuluheun. Musala itu sendiri kini posisinya tinggal beberapa meter saja dari bibir sungai, bila hujan deras dan air sungai meluap musala pun terancam terseret arus air. Ruang kelas yang masih aman tinggal tiga lokal lagi, dua ruang kelas dipergunakan kegiatan belajar mengajar, satu kelas untuk ruang guru dan menyimpan perlengkapan belajar, seperti buku dan sarana belajar lainnya. Mereka yang belajar di ruang kelas adalah kelas IX dan kelas VII. Pertimbangannya kelas IX sebentar lagi akan melaksanakan Ujian Nasional sehingga butuh tempat belajar yang lebih aman dan nyaman. Menurut keterangan Kepala SMP Islam Nunuk, Jaja Sujai, siswa yang belajar di musala tersebut adalah kelas VIII, di kelas tersebut ada dua rombongan belajar sehubungan jumlah siswanya banyak mencapai 46 orang sehingga tidak memungkinkan menjadi satu rombongan belajar. “Yang terpenting kegiatan belajar mengajar bisa terus berjalan sebelum ada solusi yang terbaik buat para siswa,” ungkap Jaja. Sementara itu minggu depan mereka akan melaksanakan ujian tenga semenster yang harusnya bisa bealaj dengan nyaman dan aman. Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Majalengka Iman Pramudya saat meninjau lokasi gedung sekolah mengatakan, pihaknya sudah berupaya melakukan komunikasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Alam dan Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Pertambangan dan Energi untuk diambil langkah penanganan agar kondisi sekolah yang masih berdiri bisa aman serta siswa bisa belajar dnegan nyaman. Penanganan bencana untuk sekolah ini sangat darurat sehingga harus segera diatasi. “BPBD diharapkan segera mengatasi persolan ini, teknis penanggulangannya tentu BPBD akan lebih mengetahui, kami ingin siswa selamat dan bisa belajar dengan aman serta proses belajar tetap berjalan,” ungkap Iman. Penanganan bencana untuk sekolah ini menurutnya sangat darurat sehingga harus segera diatasi. Seperti diketahui empat lokal gedung SPM Islam Nunuk terseret arus air sungai Cisuluheun pada Sabtu (27/2/2016) malam. Tidak ada barang yang bisa diselamatkan atas usibah tersebut karena musobah banjir terjadi malam hari. Bangku sekolah dan semua saraan hanyut yang tersisa tinggal sebagian puing-puing bangunan.(Tati Purnawati-Kabar Cirebon/A-147)***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat