kievskiy.org

Kampus Usulkan GBHN Dihidupkan Lagi

Pakar hukum dan Guru Besar Hukum Universitas Padjadjaran Sri Soemantri disambut mahasiswa fakultas hukum dari berbagai universitas dalam acara
Pakar hukum dan Guru Besar Hukum Universitas Padjadjaran Sri Soemantri disambut mahasiswa fakultas hukum dari berbagai universitas dalam acara

BANDUNG, (PR).- Sejumlah kampus yang didatangi MPR selama roadshow mengusulkan dihidupkan kembali Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai program perencanaan pembangunan. Gagasan yang muncul di roadshow tersebut menuntut mengkaji ulang perubahan konstitusi yang sesuai dengan prinsipnya. Ketua Badan Pengkajian MPR Bambang Sadono mengatakan sejak 2014, muncul pembahasan kebutuhan pengkajian sistem tata negara dan wewenang MPR. Menurut Bambang, sudah empat kali konstitusi diamandemen. Saat ini, sudah saatnya mengkaji secara keseluruhan empat amandemen itu. "Kajiannya berupa melihat apa-apa yang dianggap masih diperlukan dan prinsip pokoknya yang ada dalam UUD 1945 yang asli. Serta kemungkinan dikembalikan lagi ke yang asli dengan amandemen yang sekarang," ujarnya dalam kegiatan Padjadjaran Law Fair VIII di Graha Sanusi Hardjadinata Kampus Unpad Jalan Dipati Ukur, Jumat 15 April 2016. Untuk pengkajian itu, Bambang menyebutkan telah membentuk lima divisi pengkajian. Divisi pertama akan membahas tentang Pancasila kaitannya dengan hukum dan tata pemerintahan. Divisi kedua, tentang posisi MPR dengan kemungkinan mengembalikan fungsinya seperti dulu seperti membuat Ketetapan MPR. Termasuk, program pembangunan GBHN. Divisi ketiga, berkaitan dengan pembenahan sistem presidensial yang saat ini semakin rancu kondisinya. Divisi keempat, penataan perangkat negara. Dan divisi kelima, penataan kembali lembaga Mahkamah Konstitusi (MK), Mahkamah Agung (MA), dan Komisi Yudisial (KY). Bambang mengatakan, saran-saran yang diharapkan masuk tidak hanya dari kalangan perguruan tinggi. Tetapi juga dari kalangan siswa SMA dan sederajat. Menurut Bambang, akan muncul aspirasi dari kalangan muda yang lebih visioner. Kegiatan Padjadjaran Law Fair ini, kata Dekan Fakultas Hukum An An Chandrawulan merupakan kegiatan yang berkelanjutan sejak 8 tahun lalu. Bahkan tiga tahun terakhir, MPR turut berkontribusi dalam kegiatan yang melibatkan mahasiswa dari 27 perguruan tinggi dan 16 SMA SMK itu. Dalam kegiatan yang digelar selama tiga hari itu, peserta akan mengikuti sejumlah kompetisi tentang hukum. Tahun ini, lanjut An An, lebih istimewa karena bertepatan dengan ulang tahun ke-90 Guru Besar Emeritus Sri Soemantri. An An mengungkapkan kebanggaannya pada mahasiswa yang mendedikasikan kompetisi hukum tingkat nasional untuk Sri Soemantri. ***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat