kievskiy.org

Ditjen Vokasi: Kerja Sama Kampus dan Industri Jangan Sekadar MoU

Ilustrasi.
Ilustrasi. /Pixabay/Nappiness Pixabay/Nappiness

PIKIRAN RAKYAT - Kerja sama antara perguruan tinggi dan perusahaan swasta dituntut tidak hanya sebatas penandatanganan MoU saja. Namun juga bisa bekerja sama lebih dalam melalui penyusunan kurikulum sampai proyek bersama.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi), Wikan Sakarinto mengatakan, kerja sama yang tak sekadar MoU itu diperlukan untuk mewujudkan program link and match antara perguruan tinggi dan dunia industri-dunia usaha (DUDI).

Pada akhirnya, link and match bertujuan untuk mengembangkan kapabilitas sumber daya manusia yang lebih unggul dan kompetitif.

"Kita menciptakan SDM lulusan yang sesuai kebutuhan industri dan kita ajak DUDI ikut memasak, ibaratnya kalau memasak bersama itu, kita olah menu bersama," tuturnya saat memberikan sambutan dalam penandatangan kerjasama antara LP3I Jakarta dengan PT Trimegah Karya Pratama, Selasa 14 September 2021.

Baca Juga: Ditetapkan Sebagai Tersangka, Berikut Kronologi Dokter Campurkan Sperma ke Makanan Istri Teman

Dia mengatakan, kerja sama antara PT dengan industri setidaknya bisa mengimplementasikan poin 8+i yang ada di program link and match Ditjen Vokasi. Poin-poin itu mencakup penyusunan kurikulum bersama, pembelajaran berbasis project riil dari dunia kerja, jumlah peran dosen dari dunia industri dan ahli dari dunia kerja, kesempatan magang atau praktik kerja, sertifikasi kompetensi, pelatihan teknologi dari dunia kerja, adanya riset terapan dari project dunia kerja, serta komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja.

"Selain itu juga berbagai kemungkinan lain seperti kerja sama meliputi beasiswa atau ikatan dinas hingga donasi dalam bentuk pengembangan laboratorium atau bentuk lainnya," katanya.

Terkait penandatangan nota kesepahaman antara LP3I Jakarta dan PT Trimegah Karya Pratama, Wikan menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua belah pihak yang sudah merespons dengan cepat menyambut gerakan "Pernikahan Massal” yang merupakan bentuk dukungan terhadap program Kemendikbudristek yaitu Link and Match serta Merdeka Belajar Kampus Merdeka, untuk melahirkan SDM lulusan yang unggul dan mendukung terciptanya implementasi integrasi pendidikan vokasi dan IDUKA melalui Link and Match 8+i.

Dia mengharapkan, kerja sama itu menjadi trigger yang bisa menginspirasi kampus vokasi lainnya melalui pernikahan dengan industri untuk menghasilkan output berupa lulusan mahasiswa yang kompeten dari sisi softskill, hardskill, dan karakter.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat