kievskiy.org

Orientasi Pangan Masih Pada Padi

BANDUNG,(PR).- Kebijakan pangan pemerintah masih terfokus pada peningkatan produksi. Sedangkan penerapannya masih dilakukan secara parsial karena belum ada strategi diversifikasi yang terintegrasi. Seharusnya, dibangun model yang adaftif untuk menciptakan pangan pokok yang beragam. Hal tersebut disampaikan E. Herman Khaeron saat mempertahankan disertasinya di Grha Sanusi Hadrjadinata Universitas Padjadjaran Jalan Dipati Ukur, Kamis 21 Juli 2016. Herman mempresentasikan disertasi dengan judul “Model Pengembangan Diversifikasi Pangan dalam Mendukung Ketahanan Pangan Nasional (Suatu Kasus di Provinsi Jawa Barat)”. Dalam penelitiannya, Herman merumuskan model diversifikasi pangan dan ketahanan pangan berkelanjutan. Herman berhasil mempertahankan disertasinya dengan yudisium cumlaude. Bertindak sebagai tim promotor adalah Yuyun Yuwariah AS, Tuhpawana P. Sendjaja, dan Sudarjat, dengan ketua sidang, Rektor Unpad Tri Hanggono Achmad. Turut menghadiri acara ini Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Ketua DPR Ade Komarudin, Wakil Ketua DPR Fadli Zon dan Agus Hermanto, Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI Edhie Baskoro Yudhoyono, dan Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana. Menurut dia, saat ini orientasi pangan masih pada padi, kedelai, dan jagung. Padahal jenis pangan pokok di Jawa Barat itu beragam. “Sehingga harus didorong untuk ada penggantinya. Agar masyarakat tidak kebergantungan pada beras,” ucapnya. Herman menyebutkan saat ini masih timpang konsumsi beras dengan konsumsi pangan alternatif. Untuk itu, perlu adanya perubahan fundamental berupa kebijakan diversifikasi pangan yang spesifik berbasis sumber daya lokal. Model yang dibangun itu, harus adaptif. Artinya, model tersebut ramah untuk masyarakat karena mengedepankan pangan lokal. Selain itu, model tersebut juga tidak rentan menjadi komoditas politik. “Model diversifikasi pangan yang dikembangkan haruslah berdasarkan pada pendekatan humanis dan bersifat kolaboratif, partisipatif, dan integratif di antara seluruh elemen terkait,” ujarnya. Herman, yang kini menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI menawarkan Model Pengembangan Diversifikasi Pangan Demokratis dalam disertasinya. Model demokratis didesain dengan mengintegrasikan, menyinergikan, dan mengkolaborasikan komunitas petani sebagai intinya, dengan akademisi, pelaku bisnis, pemerintah, dan media massa. Modal dasarnya adalah komunitas, komoditas lokal, modal sosial, inovasi pangan, investasi pangan, sistem informasi pangan, dan inovasi kelembagaan.Strategi pengembangan diversifikasi pangan berkelanjutan dapat dilakukan melalui adopsi investasi diversifikasi pangan berbasis komunitas, pendekatan multi helix model.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat