kievskiy.org

4 Mahasiswa Baru Unpas Ditipu Puluhan Juta Rupiah

WAKIL Rektor Bidang Akademik Universitas Pasundan Jaja Suteja menunjukkan bukti penipuan yang mengatasnamakan dirinya terkait Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unpas, Selasa, 9 Agustus 2016. Jaja melaporkan hal ini ke Kepolisian Resor Kota Besar Bandung.*
WAKIL Rektor Bidang Akademik Universitas Pasundan Jaja Suteja menunjukkan bukti penipuan yang mengatasnamakan dirinya terkait Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Unpas, Selasa, 9 Agustus 2016. Jaja melaporkan hal ini ke Kepolisian Resor Kota Besar Bandung.*

BANDUNG,(PR).- Sebanyak empat orang mahasiswa baru yang dinyatakan diterima di Universitas Pasundan terjebak penipuan atas nama Wakil Rektor Bidang Akademik Unpas Jaja Suteja. Mereka telah mengalihkan dana melalui rekening bank ke rekening milik pelaku setelah diberikan arahan melalui pesan singkat dan telefon. Besarannya mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 14 juta. 

Jaja Suteja yang ditemui di kampus Unpas Jalan Setiabudi mengatakan 4 mahasiswa itu menyetorkan uang registrasi kepada pelaku yang menghubunginya setelah pengumuman kelulusan. Mahasiswa itu berasal dari Bandung, Majalaya, Garut, dan Subang. 

Rekening penerima yang digunakan pelaku untuk menampung setoran dari korban berbeda-beda. Keempat korban menyetor uang ke empat rekening yang berbeda tetapi di bank yang sama. 

"Padahal kami hanya menerima uang registrasi di rekening atas nama institusi," ujarnya. 

Untuk mengantisipasi pelaku kembali intervensi dalam penerimaan gelombang III yang direncanakan menerima 1.000 mahasiswa, Jaja mengaku tengah memperbaiki sistem informasi telekomunikasi yang digunakan. Perbaikan sistem itu membuat sistem tidak rentan diretas. 

 

Modus baru
Selain itu di laman kampus, didistribusikan informasi jalur pendaftaran, penerimaan yang benar agar tidak ada lagi korban. Namun, kata Jaja, pelaku tidak menyurutkan niatnya untuk mengambil keuntungan dari mahasiswa yang baru diterima. Tidak lama muncul modus operandi yang baru. 

"Mereka kembali mengirim pesan singkat secara simultan. Kali ini isinya mengultimatum pembayaran biaya praktikum yang memang dibayar secara terpisah," katanya. 

Biaya praktikum itu, lanjut Jaja, dibayarkan belakangan setelah proses perkuliahan berjalan. Namun pelaku secara rapi menginformasikan ada perubahan mekanisme. Informasi perubahan itu juga disampaikan saat mereka meminta pembayaran registrasi. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat