kievskiy.org

Pembangunan Sarpras Idealnya tak Ditangani Disdik

KEPALA Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Luthfie Syam berbicara di depan para peserta diskusi publik bersama Komisi IV DPRD setempat, Rabu 21 Desember 2016. Ia mengatakan, masih banyak ruang kelas rusak yang belum diperbaiki karena keterbatasan anggaran.*
KEPALA Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor Luthfie Syam berbicara di depan para peserta diskusi publik bersama Komisi IV DPRD setempat, Rabu 21 Desember 2016. Ia mengatakan, masih banyak ruang kelas rusak yang belum diperbaiki karena keterbatasan anggaran.*

CIBINONG, (PR).- Pembangunan sarana prasarana pendidikan idealnya tidak ditangani oleh Dinas Pendidikan. Persoalan infrastruktur dianggap lebih cocok ditangani Badan Perencanaan Pembangunan Daerah atau dinas bidang pekerjaan umum. Hal tersebut diutarakan pengamat pendidikan Danang Donoroso dalam diskusi publik bersama Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Bogor, Rabu 21 Desember 2016. Dia menilai, penanganan masalah infrastruktur malah menghambat Disdik dalam melaksanakan tugas pokoknya sebagai lembaga pengelola pendidikan. "Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, 27 persen di antaranya itu adalah untuk pendidikan. Tapi ada bidang yang tidak berkaitan dengan pendidikan seperti infrastruktur," katanya. Adapun yang terjadi di Kabupaten Bogor, pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan hanya mampu merenovasi sekitar 400 ruang kelas di sekolah-sekolah daerahnya selama tahun ini. Padahal, jumlah ruang kelas yang rusak mencapai lebih 3164 ruang. Menanggapi hal tersebut Kepala Disdik Kabupaten Bogor Luthfie Syam mengatakan masalah penanganan infrastruktur pendidikan selama ini lebih kepada minimnya penyediaan anggaran dari pemerintah daerah maupun bantuan dari pusat. Menurut pengamatannya, jumlah ruang kelas yang rusak di Kabupaten Bogor itu masih dalam angka yang wajar. Dia menjelaskan, ribuan ruang kelas yang rusak tersebut dibangun hampir secara bersamaan pada periode tahun 1970-an. Karena dibangun hampir secara bersamaan, Luthfie meyakinkan ruang-ruang kelas itu pun memasuki batas kekuatan akhir bangunannya sekarang.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat