SERPONG, (PR).- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir akan merombak total tata kelola kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Termasuk mereposisi susunan pejabat, pola akademik terutama pada departemen pascasarjana, manajemen keuangan dan kenggotaan senat UNJ. Pembenahan tersebut ditargetkan selesai dalam 6 bulan.
Nasir menegaskan, pemberhentian sementara Djaali sebagai Rektor UNJ menjadi langah awal untuk melakukan beragam perbaikan di kampus tersebut. Pasalnya, Kemenristekdikti dan civitas akademika UNJ akan kesulitan dalam melakukan pembenahan jika Djaali masih menjabat.
“Rektor kan masih dalam pemberhentian sementara, putus mata rantai dulu. Maka kami bisa melakukan pengecekan lebih dalam lagi apa yang terjadi,” ucap Nasir di Auditorium Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi, Tangerang Selatan, Jumat 29 September 2017.
Ia menjelaskan, pemberhentian sementara Djaali merupakan bentuk sanksi akademik karena terjadi penjiplakan isi disertasi hingga 40%. Menurut dia, jika praktik tersebut masih mendapat toleransi, dunia pendidikan tinggi nasional akan terancam. Bukan hanya terkait kualitas akademik, tetapi juga moral dosen dan mahasiswanya.
“Perguruan tinggi adalah benteng moral. Kalau sudah moralnya tak baik menghasilkan sarjana, doktor tidak baik karena menggunakan cara pembelajaran yang tak baik. Apa yang akan terjadi di negeri ini jika dibiarkan?. Kalau masih mentoleransi penjiplakan sampai 40 persen, gimana dalam moral kita?” ujarnya.
Tak ganggu perkuliahan
Nasir mengatakan, kendati posisi rektor kini diisi pejabat harian rektor, segala aktivitas akademik dan nonakademik di kampus tersebut tak akan terganggu dengan signifikan. UNJ masih bisa menggelar wisuda dan menyiapkan penerimaan mahasiswa baru pada tahun depan.
“Intinya, hal-hal yang penting baik di bidang akademik mau pun nonakademik, dibenahi. Pemberhentian rektor enggak ada ruginya buat mahasiswa. Semua berjalan seperti biasa karena ada pejabat harian rektor. Yang penting dipangkas dulu. (Djaali) diangkat lagi? dilihat dulu. Kalau ada kasus seperti ini apa berani berspekulasi?” katanya.
Pejabat Harian Rektor UNJ Intan Ahmad mengatakan, pembenahan akan dimulai dari mencari data lebih komprehensif terkait semua tata kelola kampus selama dipimpin Djaali. Ia akan menghimpun penjelasan dari semua wakil rektor, senat, dosen, dan mahasiswa. "Saya harus mempunyai peta yang baik tentang UNJ. Tapi semua keputusan saya harus dikonsultasikan dulu kepada menteri,” ujarnya.
Alasan Nasir memberhentikan sementara Djaali pada Senin 25 September 2017 lalu antara lain karena karena dugaan maraknya plagiarisme di kampus tersebut. Tim Evaluasi Kinerja Akademik (EKA) juga menemukan beberapa masalah terkait dugaan jual beli nilai dan ijazah pada departemen pascasarjana kampus tersebut.