kievskiy.org

Said Aqil Bandingkan Pesantren dan Kampus: Di Sekolah yang Penting Dosen Ngajar Tanda Tangan, Selesai

Ketum PBNU Said Aqil Siradj.
Ketum PBNU Said Aqil Siradj. /Tangkap layar YouTube NU Channel


PIKIRAN RAKYAT - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengungkapkan pendidikan di pesantren memiliki banyak budaya salah satunya silaturahmi. Dia menyebutkan santri meskipun sudah tamat masih tetap hormat kepada gurunya.

"Santri walaupun sudah tamat, sudah jadi orang besar, sudah jadi kiai lebih besar pada gurunya, tapi tetap hormat kepada gurunya, tetap sowan," kata Said Aqil dalam acara 'Mendikbud Ristek Silahurahmi ke PBNU, Ada Apa?' yang disiarkan NU Channel, Rabu, 3 November 2021.

Menurut Said Aqil, silaturahmi para santri kepada guru-gurunya merupakan capital culture yang sangat berharga bagi pesantren.

Baca Juga: Jadi Tersangka, Rachel Vennya Jalani Pemeriksaan di Polda Metro Jaya Pekan Depan, Bakal Ditahan?

Selain itu, dia juga menyebutkan di pesantren 24 jam kiai berbicara dengan para santrinya. Said Aqil kemudian membandingkan gaya pendidikan di pesantren dan di perguruan tinggi yang hanya datang saat mengajar.

"Seperti Nabi Muhammad ngemop para sahabatnya 24 jam, tanpa henti. Beda dengan di sekolah mohon maaf, yang penting dosen ngajar tanda tangan, selesai kan," ujarnya.

"Kalau di pesantren malah tidak ada tanda tangan, he he he," kata Said Aqil.

Menurutnya, kiai dan guru di pesantren memiliki rasa bertanggung jawab agar anak didiknya menjadi sukses.

"Dan santrinya pun, melihat kiai-nya itu 24 jam bagaimana kiai menerima, sedang marah, itu akan selalu menjadi contoh para santrinya. Itu silaturahim," ujarnya.

Baca Juga: Vincent Verhaag Tak Kuasa Tahan Air Mata Saat El Barack Meminta Izin untuk Panggil 'Ayah'

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat