kievskiy.org

Bau Busuk Industri Pakan Ternak Ganggu UNBK

Sejumlah siswa mengikuti ujian nasonal berbasis komputer (UNBK) di SMA Negeri 2 Kota Kediri, Jawa Timur, Senin 9 April 2018. Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan UNBK 2018 tingkat SMA telah diterapkan kepada 1.812.565 pesera didik atau sebanyak 91 persen, sedangkan sisanya masih menggunakan ujian nasional berbasis kertas.
Sejumlah siswa mengikuti ujian nasonal berbasis komputer (UNBK) di SMA Negeri 2 Kota Kediri, Jawa Timur, Senin 9 April 2018. Data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan UNBK 2018 tingkat SMA telah diterapkan kepada 1.812.565 pesera didik atau sebanyak 91 persen, sedangkan sisanya masih menggunakan ujian nasional berbasis kertas.

GARUT, (PR).- Peserta Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) SMA Negeri 6 Kabupaten Garut, Jawa Barat, mengeluhkan bau busuk yang bersumber dari industri pakan ternak sehingga mengganggu konsentrasi saat melaksanakan ujian di sekolah itu, Selasa 10 April 2018.

Seorang siswa SMA Negeri 6 Garut, Hasni Rahmani mengatakan, bau tidak sedap itu tentunya mengganggu para siswa yang saat ini sedang melaksanakan ujian nasional UNBK.

"Ya bau, pastinya mengganggu ujian," kata Hasni.

Ia menuturkan, polusi udara yang tercium tidak sedap itu sudah lama terjadi, bahkan sering mengganggu kegiatan belajar mengajar di kelas maupun saat beraktivitas di lingkungan sekolah termasuk saat UNBK ini. Sejumlah siswa, kata dia, ada yang sampai merasakan pusing, bahkan saat makan menjadi tidak selera karena mencium bau tak sedap itu.

"Kadang-kadang suka ingin muntah," katanya seperti dikutip dari Antara.

Siswa peserta UNBK lainnya, Gugum Gumilar, mengeluhkan sama, para siswa merasa tidak nyaman saat UNBK karena udara yang membawa bau tak sedap. Kondisi tersebut, kata dia, sudah sering dikeluhkan oleh para siswa, terutama saat jam 12 siang ketika terik matahari lebih panas menyebabkan bau tersebut tercium lebih menyengat.

"Kalau jam 12 terasa sekali bau busuknya, masalah ini sudah disampaikan ke guru," katanya.

Kepala SMA Negeri 6 Garut, Sumpena Permana membenarkan, polusi udara yang selama ini dirasakan para siswa termasuk guru dan karyawan sekolah. Persoalan industri pakan ternak yang menimbulkan bau tak sedap itu, kata dia, sudah sering disampaikan kepada Dinas Lingkungan Hidup, tetapi hingga saat ini belum ada penyelesaiannya.

"Disampaikan ke dinas sering, dulu katanya sempat ditutup, dan tidak bau lagi, sekarang bau lagi," katanya.

Ia mengungkapkan, bau tidak sedap itu jika terlalu lama terhirup sering menyebabkan pusing. Ia berharap adanya ketegasan dari pemerintah untuk menutup pabrik tersebut karena dampaknya mencemari lingkungan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat