JAKARTA, (PR).- Generasi milenial akan menghadapi pola kerja yang berbeda dengan saat ini. Pasalnya, disrupsi inovasi teknologi akan semakin masif masuk ke dunia usaha dan industri.
Dengan demikian, perguruan tinggi, harus menyiapkan para mahasiswanya dengan keterampilan yang relevan.
Rektor Telkom University Mochamad Ashari mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut, konsep penta helix, yakni kerja sama antara pemerintah, akademisi, pengusaha, komunitas dan media harus berjalan dengan baik. Pasalnya, dunia usaha dan industri membutuhkan lulusan yang kompeten pada bidang masing-masing.
“Penerapan konsep tersebut selain mencetak lulusan yang kompeten dan berdaya saing juga mampu membentuk jiwa kewirausahaan pada setiap alumni. Telkom University mengembangkan konsep tersebut agar lulusan kami bisa langsung bekerja secara profesional, berwirausaha dan bahkan jadi peneliti,” kata Mochamad, di Jakarta, Senin, 23 Juli 2018.
Untuk menyamakan persepsi terkait konsep penta helix, Telkom University pada akhir pekan lalu menggelar seminar Industrial Human Capital Development Summit, di Jakarta. Mochamad mengatakan, dalam seminar tersebut Telkom University fokus membahas bagaimana cara mengembangkan dan membekali potensi dari para generasi milenial agar siap bekerja dalam dunia era disrupsi teknologi 4.0.
“Dari kegiatan tersebut diperoleh informasi valid. Baik dari pengguna lulusan maupun pemerintah, mengenai konsisi kebutuhan di perusahaan saat ini dan bagaimana membentuk lulusan terutama generasi milenial yang unik. Kreativitas dan kecerdasan pengelola perguruan tinggi menjadi faktor penentu untuk menciptakan lulusan yang kompeten,” katanya.
Merancang kurikulum
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir menegaskan, pada era disrupsi teknologi 4.0, tantangan generasi bangsa Indonesia akan semakin berat. Menurut dia, Indonesia perlu mengembangkan potensi yang dimiliki sumber daya manusia (SDM) agar mampu mengelola sumber daya alam (SDA) dengan maksimal.
Menurut dia, penguatan SDM akan membawa Indonesia bertahan dalam persaingan global.“Mengembangkan potensi yang dimiliki oleh Sumber Daya Manusia Indonesia menjadi penting. Agar dapat sustain menghadapi masa yang akan datang,” ucap Nasir.