kievskiy.org

1.340 Seniman Masuk Sekolah

Seniman Perupa.*
Seniman Perupa.*

JAKARTA, (PR).- Sebanyak 1.340 seniman akan mulai mengajar di sekolah dasar dan menengah di 28 provinsi. Mereka akan berbagi ilmu selama 4 bulan melalui Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) yang digagas Direktorat Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Para seniman tersebut mengutamakan sekolah yang tidak memiliki guru kesenian.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbus mengatakan, masih banyak sekolah yang kurang memiliki infrastruktur pendukung kesenian yang memadai. Menurut dia, belajar kesenian, terutama mengenal seni yang berakar pada kebudayaan lokal sangat penting. Dengan belajar seni, para siswa diharapkan dapat tumbuh dengan karakter yang sesuai di daerahnya masing-masing.

"Kebudayaan mewarnai perkembangan karakter siswa. Tapi banyak sekolah bahkan tak memiliki guru kesenian. Karena kami juga memanh kekurangan tenaga guru seni di sekolah. Makanya kami bekerjasama dengan 1300 seniman lokal dan nasional untuk masuk mengajar ke sekolah," ujar di Kantor Kemendikbud, Jakarta, Sabtu (28/7/2018)

Hilmar mengatakan, GSMS bagian dari program penguatan pendidikan karakter yang menjadi agenda besar pemerintah pada bidang pendidikan. ingin menanamkan pendidikan. Ia menilai, anak-anak yang tangguh dan berkarakter tak hanya sains harus pintar dalam bidang sains, tetapi juga terbiasa mengolah rasa melalui seni. Pendidikan seni membantu siswa mengenali budaya bangsa, belajar mengendalikan emosi dan juga mengenali bakat yang dimiliki. "Belajar matematika dan teknologi penting, tetapi juga harus olah raga dan kreativitas yang bisa diterapkan melalui kesenian," ujarnya.

Ia menjelaskan, GSMS juga bertujuan untuk memberikan akses kepada siswa untuk mengenal karakter seorang seniman. Bagi para seniman, GSMS menjadi wadah untuk mencari bakat seni para generasi muda. 

"Jadi anak-anak diberi kesempatan berinteraksi langsung dengan seniman dan seniman juga tahu bagaimana cara efektif membagi apa yang mereka ketahui," ujarnya. 

Peran kebudayaan

Direktur Kesenian Kemendikbud Restu Gunawan menambahkan, sebanyak 1.300 sekolah juga akan mendapat bantuan peralatan kesenian. Menurut dia, para seniman tersebut akan mengajar sebanyak  27 kali pertemuan. "Setiap pertemuan ditentukan 2 jam lamanya. Para seniman yang terlibat di antaranya, pelukis, pelaku seni peran, pemusik dan pelestari kebudayaan seni tari tradisional," katanya.

Menurut dia, GSMS akan mengisi kegiatan ektra kurikuler sekolah yang siap menerapkan kebijakan sekolah 8 jam sehari selama 5 hari. Ia mengklaim, GSMS merupakan upaya mendasar dari pemerintah untuk menguatkan peran kebudayaan dalam dunia pendidikan. Pengenalan beragam kesenian kepada anak usia sekolah, terutama sekolah dasar, sangat penting untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Kesenian memiliki korelasi kuat dengan tingkat kecerdasan siswa. “Seni adalah bagian dari budaya bangsa. GSMS ini langkah awal untuk mengarusutamakan kebudayaan dalam dunia pendidikan,” katanya.

Mendikbud Muhadjir Effendymendukung penuh program tersebut. Ia menegaskan, selama ini, pendidikan dasar dan menengah nasional lebih mengutamakan prestasi akademik ketimbang merangsang pengembangan otak kanan siswa. Padahal, di semua negara maju, pengenalan budaya dan melatih minat dan bakat siswa sudah menjadi yang utama. “Sejak tahun 1967 hingga sekarang, basis pendidikan nasional masih soal pemberantasan buta huruf. Itu berimplikasi pada cara mengajar guru dan kurikulum yang dibentuk,” ujarnya.

Ia menuturkan, program GSMS akan berjalan lancar dan mencapai target jika mendapat dukungan penuh dari para guru. Pasalnya, guru harus berani dan mau mengubah cara pandang, pola mengajar, dan waktu mengajar terkait kemajuan pendidikan nasional. “Yang paling susah adalah mengubah mindset guru, ini yang sedang saya bongkar. Mengubah landasan pendidikan dasar ini sudah, banyak yang menentang. Tapi saya yakin, pendidikan dasar akan lebih baik jika kebudayaan menjadi yang utama,” katanya. 

Terkini Lainnya

  • Peran kebudayaan

  • Tags

  • seniman

  • mengajar

  • sekolah

  • Artikel Pilihan

  • Terkini

  • 10 Manfaat Mengantar Anak di Hari Pertama Sekolah, Jangan Sampai Menyesal!

  • 10 Ide Kegiatan MPLS SD 2024, Seru dan Interaktif bagi Calon Siswa Baru

  • Merawat Kearifan Lokal di Sekolah Adat Pesinauan Komunitas Osing Banyuwangi

  • 100 Teka-teki MPLS dan Artinya, Jangan Sampai Salah Tebak

  • Ini Dokumen yang Diperlukan untuk Daftar Beasiswa PMDSU 2024

  • Polling Pikiran Rakyat

  • Terpopuler

  • Profil Dewi Paramita, Mantan Kekasih Ibrahim Risyad Sebelum Menikah dengan Salshabilla Adriani

  • Gempa Magnitudo 4,6 Guncang Batang Jawa Tengah Sore Ini

  • Prediksi Skor Argentina vs Kanada di Copa America 10 Juli 2024: Kondisi Tim, Head to Head, dan Susunan Pemain

  • Prediksi Skor Spanyol vs Prancis Euro 10 Juli 2024: Statistik, Head to Head, Susunan Pemain

  • Ibrahim Risyad Diduga Cinlok dengan Salshabilla Adriani Saat Masih Pacaran dengan Dewi Paramita

  • Perjalanan Cinta Ibrahim Risyad dan Salshabilla Adriani, Dikabarkan Menikah Hari Ini 7 Juli 2024

  • Pegi Setiawan Dibebaskan Hari Ini, Hakim: Status Tersangkanya Tidak Sah

  • Jawaban Polri Setelah Pegi Setiawan Dinyatakan Bebas dan Gugur sebagai Tersangka Kasus Vina Cirebon

  • 11 Program Pemerintah Pakai Singkatan Nyeleneh: Siska Ku Intip, Mas Dedi Memang Jantan, dan Jebol Ya Mas

  • Indonesia Diguncang Gempa 8 Kali Hari Ini 7 Juli 2024, Paling Kencang di Batang Jateng

  • Kabar Daerah

  • Olly Dondokambey Tetap Sosialisasi Steven Kandouw Jadi Cagub Sulut, Ini Alasannya

  • Khofifah: Angka Kemiskinan di Jawa Timur Turun Signifikan, Capai Sejarah Terendah 9,79 Persen

  • Jadwal SIM Keliling Bandung Hari Ini Selasa, 9 Juli 2024 Ada di Dua Lokasi

  • Jadwal SIM Keliling Sumedang Hari Ini Selasa, 9 Juli 2024 Ada Di Satu Lokasi

  • Jadwal SIM Keliling Cianjur Hari Ini Selasa, 9 Juli 2024 Ada Di Satu Lokasi

  • Pikiran Rakyat Media Network

  • Telah diverifikasi oleh Dewan Pers
    Sertifikat Nomor 999/DP-Verifikasi/K/V/2022

Tautan Sahabat