kievskiy.org

Kapal Pelat Datar Karya UI Siap Diproduksi Massal

JAKARTA, (PR).- Kapal pelat datar hasil riset tim dari Universitas Indonesia sukses berlayar di perairan pantai Paku Haji, Tangerang. Selain mampu bermanuver dengan kecepatan rendah dan tinggi, kapal bermaterial utama baja tersebut juga diklaim irit bahan bakar. 

Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi akan segera memproduksi massal kapal tersebut dengan menggandeng perusahaan rintisan (start up) binaan jurusan Teknik Perkapalan UI. Menristekdikti Mohamad Nasir menyatakan, dalam target jangka pendek, kapal pelat datar diproyeksikan untuk dipakai nelayan di Pulau Jawa.

“Saya puas dengan hasil uji coba kapal penangkap cumi teknologi pelat datar di perairan Paku Haji, kemarin. Uji coba berlangsung lancar di bawah cuaca cerah berawan. Waktu tempuh uji coba kapal dari muara ke pulau Untung Jawa pulang pergi sekitar 90 menit dengan kecepatan maksimal 10 knot,” kata Nasir di Jakarta, Rabu, 21 November 2018.

Ia menyatakan, setelah melewati beragam tes dan uji coba di laut, kapal pelat datar dapat digunakan secara luas oleh nelayan Indonesia. Riset kapal ini dilakukan sejak 2013 dan pertama kali diuji coba pada 2014 di danau UI. Nasir optimistis, kapal pelat datar dapat meningkatkan daya saing para nelayan dan memperkuat sektor maritim Indonesia.

“Teknologi kapal pelat datar ini merupakan produk hasil dari riset, pengembangan dan inovasi serta rekayasa desain dari UI untuk memberikan alternatif kapal nelayan yang unggul. Kapal ini akan diproduksi PT Juragan Kapal Indonesia, perusahaan start up di bawah binaan Kemenristekdikti,” ujarnya.

Direktur Jenderal Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Jumain Appe menjelaskan, pengujian kapal penangkap cumi bertujuan untuk mengetahui kekuatan dari kapal saat melakukan manuver dengan kecepatan tertentu dan efisiensi bahan bakar. Ia mengklaim, dari hasil uji coba menunjukkan kapal pelat datar lebih unggul daripada kapal berbahan fiber.

"Secara teknologi kapal pelat datar ini sudah memenuhi beberapa kriteria yang sudah dimutakhirkan. Dengan upgrade kapal yang saat ini menjadi dalam kesatuan tiga lambung kapal, maka kapal ini sudah teruji dari segi manuver,” ujar Jumain.

Ia menuturkan, kapal pelat datar merupakan teknologi kapal inovatif yang menggunakan baja sebagai material utama. Kapal ini dikonstruksi dengan pelat-pelat baja yang tidak melewati proses pelengkungan pelat. Teknologi ini menghasilkan produk yang lebih cepat dan ekonomis. Pasalnya, material baja yang dipakai diklaim akan memudahkan nelayan-nelayan kecil untuk bisa melaut lebih jauh.

CEO PT. Juragan Kapal Indonesia Adi Lingson menuturkan, keunggulan dari kapal penangkap cuma teknologi pelat datar antara lain sisi material yang lebih baik. Menurut dia, dengan berbahan baja, umur pakai kapal akan lebih lama, ramah lingkungan, dan 30% tenaga lebih cepat dari kapal biasa berbahan fiber. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat