BURUNG rangkong terus diburu dan dibantai. Ternyata ada korelasinya dengan masa hidup bunga bangkai Amorphophallus titanium.
Hal itu terungkap saat PR meliput jadwal mekar bunga tersebut November 2011 lalu. Bunga koleksi Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Lembaga Penelitian Indonesia (LIPI) itu, hasil eksplorasi dan penelitian antara PKT Kebun Raya (Bogor) LIPI dan Kebun Raya Liwa Lampung.
Peneliti Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI Yuzammi, menyatakan, bunga bangkai termasuk ke dalam jenis yang dilindungi dengan status konservasi vulnerable (rentan punah).
”Sebenarnya kalau masalah habitat, tidak masalah. Masalahnya, penyerbukan bunga bangkai baru bisa dilakukan jika di sekitarnya ada bunga bangkai yang juga sedang mekar. Jika tidak, ya tanaman selamanya tidak akan berbuah,” tuturnya.
Selain itu, distribusi biji bunga bangkai, selama ini, berdasarkan penelitian, hanya dilakukan oleh burung rangkong. Sayangnya, burung rangkong banyak diburu warga sehingga biji tidak bisa terdistribusikan. ”Kalau bijinya hanya berserakan di sekitar indungnya, wilayah cakupannya makin kecil,” ujarnya.
Warga yang tidak tahu juga sering membunuh tanaman yang ketika belum berbunga mirip ular dan tidak indah dilihat ini. Alhasil, populasi tanaman ini semakin langka. Peneliti di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI sudah melakukan penelitian untuk pengembangbiakan bunga ini mulai dari perbanyakan umbi, biji, kultur jaringan, hingga stek daun. ”Hampir semuanya berhasil. Bedanya hanya lama dan tidaknya tanaman bisa berbunga,” kata Ami.
Pengembangbiakan melalui kultur jaringan termasuk yang paling rumit dan lama. Namun, hasil pengembangbiakannya akan sama dengan indungnya. Sementara, pengembangbiakan dengan umbi menjadi cara yang paling mudah.
Bunga bangkai bisa berbunga di musim dingin
Kepala Subbagian Kerja Sama dan Informasi, Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI Rosniati A Risna mengatakan, penanaman bunga bangkai di dalam pot menjadi salah satu upaya pelestarian. Terlebih, penelitian pengembangbiakan tanaman bunga bangkai di Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya LIPI sudah termasuk paling lengkap.