kievskiy.org

KIP Harus Jadi Senjata Ampuh Lawan Kesenjangan Kualitas Pendidikan di Pedesaan dan Perkotaan

Menyeberang sungai demi sekolah/DOK PR
Menyeberang sungai demi sekolah/DOK PR

JAKARTA-, (PR).- Presenter Muhammad Farhan menilai, ada sebuah masalah besar dalam pendidikan di kota dan pedesaan. Yakni perbedaan atau kesenjangan kualitas pendidikan keduanya yang cukup besar.

"Pertama akses terhadap fasilitas pendidikan dan kualitas pendidikan yang sama merata," katanya.

Caleg NasDem Dapil Jawa Barat I (Kota Bandung-Kota Cimahi) itu mengakui dari angka statistik jumlah lulusan pendidikan guru banyak mulai dari D1, D2, D3 sampai S1. Tetapi untuk lulusan dokter, terkonsentrasi hanya di Pulau Jawa. Bahkan di Jawa tidak merata, hanya di kota-kota besar.

"Sehingga, misalnya Kota Bandung mengalami surplus guru honorer. Sementara ada beberapa di daerah lain seperti Lebak, Pandeglang, daerah terpencil jumlah guru sangat minim. Kan aneh," katanya.

Kuncinya, kata dia, memang permasalahan pemerataan, baik fasilitas maupun akses pendidikan serta kualitas. Kalau untuk guru, dia menilai sudah bagus.

"Nah, sekarang apa yang bisa kita lakukan kayanya kita mesti mikirin tentang insentif untuk para tenaga pengajar, insentif untuk fasilitas pendidikan dan lain-lain. Karena semua orang kalau ditanya apa sih yang paling penting? Pendidikan. Terus apa lagi yang paling penting? Kesehatan," katanya.

Sayangnya hanya sedikiti orang yang mau mengurus dan menjaga fasilitas serta kualitas pendidikan. "Lagi-lagi, yang mendapatkan fasilitas pendidikan dan kesehatan yang paling bagus ya hanya kelompok masyarakat yang berpenghasilan tinggi. Itu masalah," ucapnya.

Dia pun mempunyai program menyosialisasikan wajib belajar 9 tahun dan kombinasi dengan biaya operasional sekolah (BOS). Ditambah dengan Kartu Indonesia Pintar (KIP) harus menjadi bisa jadi senjata ampuh untuk melakukan pemerataan akses dan fasilitas pendidikan dasar dari kelas 1 sampai lulus SMP.

Zonasi tekan kesenjangan kualitas pendidikan

Pengamat pendidikan Mohammad Abduhzen  berpendapat ada dua hal yang membuat kesenjangan ini masih terjadi.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat