kievskiy.org

Dugaan Kecurangan PPDB, Satu Rumah Dekat SMAN 3 dan 5 Bandung Dihuni Banyak Calon Siswa

ILUSTRASI pendidikan.*/DOK. PR
ILUSTRASI pendidikan.*/DOK. PR

BANDUNG, (PR).- Sistem zonasi dalam PPDB belum berhasil menghapus citra sekolah favorit. Itu sebabnya, orangtua berbondong-bondong menyekolahkan anaknya di sekolah yang selama ini dianggap favorit meski harus menggunakan cara-cara manipulatif.

Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Kota Bandung Iwan Hermawan mengemukakan, ditemukan alamat janggal yang mendaftar di SMA favorit di Kota Bandung. Setidaknya ada 8 pendaftar beralamat sama di Jalan Bali, dan 4 pendaftar beralamat di Jalan Kalimantan. Namun asal sekolahnya berbeda-beda.

"Harusnya pihak sekolah tegas, calon peserta didik didiskualifikasi jika terbukti melakukan kecurangan persyaratan administrasi," kata Iwan Hermawan di Kota Bandung, Kamis 20 Juni 2019.

Ia meminta agar Inspektorat Kota Bandung turun tangan jika menemukan oknum PNS Kota Bandung yang terlibat. "Agar melakukan penyelidikan jika ada oknum PNS Kota Bandung terlibat dalam memuluskan pembuatan KK 'aspal' dari tingkat kelurahan, kecamatan, sampai Disdukcapil," katanya.

Dikonfirmasi tentang temuan alamat itu, Ketua Tim Investigasi Domisili PPDB 2019 yang juga Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Jabar Heri Suherman mengatakan, hal itu masuk pada investigasi yang sudah dilakukan.

"Hasilnya sudah diserahkan ke Kadisdik. Silahkan saja, Kadisdik yang pegang data," katanya.

Terkait maraknya manipulasi tempat tinggal, FAGI meminta Dinas Pendidikan Jawa Barat segera membentuk tim siber untuk melakukan pemantauan terhadap PPDB SMK/SMK online di tiap sekolah di Jabar. Tim itu diharapkan bisa melakukan investigasi ke sekolah bila ada koordinat yang mencurigakan.

Menurut Iwan Hermawan, persoalan itu tak cukup teratasi dengan adanya Tim Investigasi Domisili PPDB 2019 yang sudah dibentuk Pemprov Jabar di bawah komando Kepala Disdukcapil Jabar.

Tim siber itu berisi ahli IT yang bisa mendeteksi koordinat janggal yang dimasukkan pendaftar tanpa harus menunggu laporan masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat