kievskiy.org

SEED Unpar Kirim Mahasiswa Asing ke Garut 

REKTOR Unpar Mangadar Situmorang, Ph.D memberikan sambutan dalam pembukaan dan pembekalan bagi peserta Social Enterprise for Economic Development (SEED) Unpar 2019 di Kampus Unpar, Selasa, 25 Juni 2019. */CATUR RATNA WULANDARI/PR
REKTOR Unpar Mangadar Situmorang, Ph.D memberikan sambutan dalam pembukaan dan pembekalan bagi peserta Social Enterprise for Economic Development (SEED) Unpar 2019 di Kampus Unpar, Selasa, 25 Juni 2019. */CATUR RATNA WULANDARI/PR

BANDUNG, (PR).- Universitas Katolik Parahyangan bersama dengan ASEAN Learning Network mengirim 32 mahasiswa ke Kecamatan Selaawi, Kabupaten Garut. Para mahasiswa akan mengaplikasikan ilmunya di bangku kuliah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat.

Melalui program Social Enterprise for Economic Development (SEED) Unpar 2019, para mahasiswa dari Unpar, juga dari Manado, Thailand, dan Filipina ini akan berada di Selaawi selama 9 hari. Mereka akan mengobservasi persoalan yang dihadapi warga dan apa saja yang bisa ditawarkan sebagai jalan keluar.

"Mereka akan tinggal bersama dengan warga supaya lebih memahami persoalannya. Sampai ending-nya dapat solusi, berupa business plan, sampai bisa jadi prototipe," kata Ketua Program SEED Unpar 2019 Fernando Mulia, saat ditemui usai pembukaan dan pembekalan bagi peserta di Kampus Unpar, Selasa, 25 Juni 2019. 

Dia mengatakan, kegiatan ini tidak berorientasi pada pembangunan fisik. Program ini berupaya untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan potensi yang ada.

"Pada prinsipnya ini program pengabdian. Tapi yang membedakan dengan KKN ialah keikutsertaan mahasiswa asing. Mereka memberikan perspektif global," katanya.

Sebanyak 13 mahasiswa asing dari Thailand dan Filipina diharapkan bisa memberikan perspektif yang berbeda. Pengalaman di negara masing-masing bisa jadi bermanfaat untuk menjawab persoalan. 

Kegiatan yang sudah empat kali ini dilaksanakan, memilih Kecamatan Selaawi sebagai lokasi program. Sebelumnya, dua kali pelaksanaan dilakukan di Rawabogo, Ciwidey, Kabupaten Bandung. Sedangkan tahun lalu, dilaksanakan di Sumba. 

"Kita mulai di Jawa Barat, kami mulai mengembangkan di area terdekat kita," ujarnya.

Enam dusun

Fernando mengatakan, selama program mahasiswa tersebut dibagi menjadi enam kelompok. Mereka disebar di enam dusun yang berada di Desa Selaawi dan Desa Mekarwangi. Perencanaan bisnis dan prototipe yang dibuat akan dipresentasikan di kecamatan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat