kievskiy.org

Penguatan Nilai Pancasila dan Nasionalisme Harus Menjadi Keniscayaan di Setiap Kampus

null
null

BANDUNG, (PR).- Penguatan pemahaman dan kesadaran nilai-nilai luhur Pancasila dan nasionalisme kepada mahasiswa menjadi keniscayaan di era keterbukaan informasi dan disrupsi teknologi saat ini. Penyebaran faham radikalisme dan merebaknya narkoba di kalangan generasi muda menjadi residu era kesejagatan yang harus segera dicari penangkalnya.

Demikian disampaikan Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pasundan Dr. M. Budiana, S.I.P, M.Si, pada kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), di Gedung Bikasoga Jalan Suryalaya Kota Bandung, Rabu 4 September 2019. Kegiatan dihadiri ribuan mahasiswa baru FISIP Unpas.

“Kemajuan teknologi internet memungkinkan distribusi informasi tak lagi mengenal sekat batas wilayah negara (borderless). Di sisi lain, demokrasi dan keterbukaan informasi yang kini sudah dicapai Indonesia, membuat semua kelompok dalam masyarakat seolah dapat menyampaikan segala sesuatu sekehendak mereka sendiri. Tanpa menyadari aturan perundangan yang sudah menetapkan landasan ideologis kita,” ungkap Budiana.

Kini, ia menambahkan, faham radikalisme dan ekstremisme ini telah menyentuh level yang sangat mengkhawatirkan. “Radikalisme dan ekstremisme telah menyasar kalangan intelektual muda yakni mahasiswa. Internet dan media sosial sekarang telah digunakan untuk propaganda fanatik bagi para penganut paham radikalisme dan ekstremisme. Hal ini jelas harus mendapat perhatian kita semua,” katanya menegaskan.

Dampak negatif lainnya, menurut Budiana adalah penyebaran narkoba yang bahkan sudah pada tingkat memprihatinkan. Penggunan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswadisebabkan usia mereka yang labil dan mudah dipengaruhi. “Awalnya hanya mencoba-coba hingga akhirnya menjadi pemakai teratur atau aktif dan kecanduan,” ujar Budiana.

Oleh karena itu, ia menegaskan, dibutuhkan berbagai upaya nyata yang humanis dan religius, untuk menangkal sedini mungkin terhadap pengaruh negatif tersebut. "Selain pemaparan materi pembinaan, kami juga memberikan penguatan nilai-nilai ideologi Pancasila dan NKRI dalam berbagai kesempatan baik intrakulikuler maupun ekstrakulikuler," ucapnya menguraikan.

Menurutnya, terkait persoalan isu atau faham radikalisme, pihaknya menekankan agar generasi muda dapat secara bijak memanfaatkan teknologi digital, khususnya sosial media. “Banyak kajian yang menyebutkan bahwa faham radikalisme dan terorisme ini mewabah lewat internet. Untuk itu, literasi media digital juga harus terus diupayakan untuk meminimalkan  setiap gerakan maupun potensi radikalisme dan terorisme di lingkungan kampus," ucapnya.

Sementara itu, Wakil Dekan III Bidang kemahasiswaan FISIP Unpas Drs. Sumardhani M.Si menegaskan bahwa kegiatan pengenalan mahasiswa baru tersebut, selain terkait radikalisme juga diberikan edukasi akan bahaya narkoba bagi generasi penerus bangsa.

“Kami mempersiapakan sejumlah materi yang erat kaitan korelasi dan relevansi dengan  fenomena yang sedang ramai di masyarakat saat ini, seperti narkoba, radikalisme, dan terorisme. Melalui pembekalan ini, diharapkan agar para generasi muda ini dapat menyikapi dan memproteksi dirinya dari bahaya negatif tersebut," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat