kievskiy.org

Kemenristekdikti Datangkan Lagi Rektor Asing

ILUSTRASI
ILUSTRASI

JAKARTA, (PR).- Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi akan mendatangkan lagi seorang akademisi asing untuk menjadi rektor di perguruan tinggi swasta. Menristekdikti Mohamad Nasir menuturkan, calon rektor asing tersebut berasal dari Amerika Serikat.

Jika terealisasi, maka rektor dari AS tersebut menjadi rektor asing kedua setelah akademisi asing dari Korea Selatan. Nasir menegaskan, sejauh ini, rektor asing baru bisa masuk ke PTS, sedangkan untuk ke PTN masih terganjal banyak regulasi.

“Ada dari AS kelihatannya tapi masih tahap negosiasi. Kalau PTN saya harus menata ulang peraturan dulu. Ini swasta dulu karena swasta tidak perlu aturan yang lebih rigid. Kalau negeri akan ada peraturan pemerintahnya akan kita perbaiki dulu,” ujar Nasir saat menghadiri Wisuda dan Dies Natalis Universitas Nasional ke-70 di Jakarta Convenient Center (JCC), Jakarta, Minggu 22 September 2019.

Nasir mengaku heran dengan pihak-pihak yang pesimistis dengan kualitas rektor asing. Menurut dia, selama ini, rencana mendatangkan rektor asing kerap dibumbui dengan pernyataan-pernyataan politis. Padahal, mendatangkan rektor asing murni untuk kepentingan akademik.

Ia menegaskan, kolaborasi antarperguruan tinggi baik dalam maupun luar negeri sangat penting untuk menghadapi Era Revolusi Industri 4.0. Ia mengingatkan kepada siapa pun untuk tidak mencampuradukan urusan akademik dengan politik.

“Kalau kampus dicampuri politik dan pendidikan nggak akan maju-maju. Kami berusaha terus bagaimana kampus harus menjadikan penggerak utama dalam membangun inovasi. Kalau inovasi sudah berkembang dengan baik itu yang diharapkan negara,” katanya.

Nasir menargetkan kebijakan merekrut rektor asing dapat membawa PTN masuk ke peringkat 100 besar dunia. Untuk mencapai hal tersebut, akadimisi asing yang akan direkrut menjadi rektor harus berpengalaman sebagai rektor di kampus besar negara maju seperti AS dan Korea Selatan.***

 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat