JAKARTA, (PR).- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy berharap Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) menjadi destinasi wisata baru bagi pelancong dari luar negeri. PKN rencananya akan digelar setiap tahun, sesuai dengan perintah UU Nomor 5 tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
PKN sudah digelar sejak tahun lalu meskipun hanya untuk lingkungan Kemendikbud. Pada tahun ini, PKN dibuka untuk umum dengan melibatkan pemerintah daerah dan kementerian/lembaga terkait. PKN yang digelar pada 7-13 Oktober ini mulai memamerkan beragam kebudayaan nusantara.
"Saya menyerukan kepada warga dan masyarakat khususnya warga DKI Jakarta dan sekitarnya agar meramaikan PKN. Perhelatan ini menjadi rangkaian dari perwujudan strategi kebudayaan. Yaitu memfasilitasi ruang ekspresi keberagaman budaya dan mendorong interaksi budaya guna memperkuat kebudayaan yang inklusif,” ujar Muhadjir saat membuka PKN 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Senin, 7 Oktober 2019.
Muhadjir menegaskan, PKN akan menjadi perhelatan kebudayaan tahunan. Pemerintah daerah akan turut dilibatkan secara berjenjang. "Nanti akan dilaksanakan secara berjenjang dari mulai kabupaten/kota. Yang bagus naik di tingkat provinsi. Yang bagus di tingkat nasional," ujarnya.
Ia berharap, PKN akan menjadi perhelatan budaya setingkat festival Pasadena di Eropa. Keterlibatan dari pihak masyarakat, khususnya agen-agen biro perjalanan untuk turut serta meramaikan PKN. "Saya mohon agen biro perjalanan supaya sudah mengagendakan kegiatan ini sebagai bagian dari tujuan destinasi Indonesia yang ditawarkan pada turis mancanegara," ujarnya.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid mengungkapkan, keterlibatan aktif dari berbagai pemangku kepentingan menjadi kunci dari penyelenggaraan PKN 2019. Menurut dia, PKN menjadi ajang yang tepat untuk menghimpun keterlibatan dari masing-masing stakeholder.
“Di antaranya pemerintah daerah, dan komunitas di bidang kebudayaan. Jadi, ini momen untuk mengumpulkan semuanya. Jadi berharap di tahun ini merumuskan akan seperti apa kelembagaannya,” kata Hilmar.
Dana perwalian kebudayaan
Ia menjelaskan, alokasi anggaran turut mempengaruhi kegiatan Pemajuan Kebudayaan. Sebanyak Rp 25 miliar telah dialokasikan untuk penyelenggaraan PKN tahun ini. Kemendikbud telah mulai mengumpulkan Dana Abadi Kebudayaan dengan target sebanyak Rp 10 triliun untuk lima tahun ke depan.
"Kami mulai mengumpulkan dana perwalian Dana Abadi Kebudayaan yang target kita lima tahun ke depan bisa mencapai Rp 10 triliun, sehingga tiap tahun kita masukkan APBN paling tidak Rp 1 triliun, tahun ini baru dimulai," ucapnya.