BANDUNG, (PR).- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil akan menggunakan tiga model untuk mempercepat perbaikan SMK.
Pertama, perbaikan sarana fisik oleh pemerintah, sementara kurikulum dibuat oleh industri.
"Jadi ada kurikulum Hyundai, Astra, Samsung, yang penting yang dilatih bisa mengikuti kecepatan industri yang mengubah teknologi," katanya.
Model kedua, melalui pembentukan kampung belajar multifungsi. "Ini menunggu dulu pembuktian di Purwakarta. Itu kira-kira untuk yang di kampung-kampung. Pekerjaannya bukan untuk industri," ucap Emil.
Model ketiga, melalui teaching factory. Menurut Peraturan Menteri Keungan, akan ada pembebasan pajak sampai 200 persen kalau membuat fasilitas untuk meningkatkan sumber daya manusia SMK. "Ini cukup menarik, saya sudah bicara dengan industri. Jadi insyaAllah tiga model ini bisa jadi jawaban revitalisasi SMK," katanya.
Pengajar Universitas Indonesia Imam Prasodjo mengembangkan eksperimen Kampung Ilmu di Desa Cisarua Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta. Salah saru program yang dikembangkan SMK di sana ialah mengajak orang-orang yang kompeten di bidangnya untuk mengajar. "Kalau mengubah kurikulum nanti ramai, tapi bisa dilakukan di kegiatan ekstrakulikiler. Mereka diajarkan oleh jagoan-jagoan di bidangnya," katanya.
Siswa diajar sampai bisa. Tidak terbatas jumlah jam mata pelajaran. "Makanya dibuat asrama, bisa jadi tempat untuk yang mengajar," katanya.
Imam mengatakan, model ini terinspirasi dari Kampung Inggris di Pare, Jawa Timur. Hanya bidang yang diajarkan lebih banyak.***