BANDUNG, (PR).- Guru-guru PNS Pemerintah Provinsi Jawa Barat mempertanyakan Tunjangan Profesi Guru (TPG) yang tak kunjung cair.
TPG merupakan tunjangan yang diberikan kepada guru yang telah memiliki sertifikat pendidik. Besarnya setara dengan satu kali gaji pokok yang dibayarkan setiap tiga bulan. Sumber dana TPG berasal dari APBN yang ditransfer ke kas daerah.
Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Jabar Iwan Hermawan mengatakan, telah menerima banyak aduan terkait keterlambatan pencairan TPG ini. TPG untuk bulan Juli, Agustus, dan September, biasanya sudah cair selambat-lambatnya tak lewat dari Oktober.
"Tapi ini sudah 20 November belum ada kejelasan juga," kata Iwan kepada PR, Rabu, 20 November 2019.
Iwan mengatakan, sudah pernah menanyakan perihal ini kepada Dinas Pendidikan Jawa Barat. "Katanya pusat belum transfer ke kas daerah," ujarnya.
Namun demikian, informasi dari para guru, TPG untuk guru di daerah lain sudah diterima. Misalnya guru-guru yang berada di bawah pemerintah kabupaten dan kota, seperti di Kabupaten Bandung Barat dan Cianjur. Guru-guru di Provinsi Banten juga sudah menerima pencairan.
"Ini masalahnya di mana? Apakah benar anggaran belum masuk dari pusat atau bagaimana? Tapi kalau dari pusat belum masuk, kenapa daerah lain sudah ada yang cair?," katanya.
FAGI Jabar berharap Pemprov Jabar tidak lalai dalam memenuhi hak-hak guru. "Karena kami para guru sudah melaksanakan kewajiban-kewajiban yang diperintahkan oleh Pemprov Jabar," katanya.
Iwan mengatakan, besaran TPG sangat berarti bagi para guru. Itu sebabnya pencairan TPG sangat dinanti. Jika ketidakjelasan ini terus berlangsung, Iwan khawatir, kondisi ini dimanfaatkan oleh lembaga-lembaga yang menawarkan pinjaman dengan bunga tinggi.
"Biasanya mereka menawarkan pinjaman dengan bunga tinggi. Sehingga nanti ketika cair dapatnya sudah tidak utuh lagi karena harus membayar bunga yang tinggi," katanya.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dewi Sartika tidak memberikan tanggal pasti pencairan TPG itu. "Sedang dalam proses," ujarnya.***