JAKARTA, (PR).- Peningkatan kualitas dan kompetensi guru pendidikan anak usia dini (PAUD) mutlak diperlukan sebagai bagian dari upaya memerangi stunting. Pasalnya, fakta di lapangan, tidak sedikit guru PAUD yang masih memiliki kualitas rendah. Sementara itu, peran PAUD dalam upaya memerangi stunting dijadikan tumpuan utama oleh pemerinah.
"Tenaga pendidik PAUD harus sensitif gizi dan harus mampu mendorong stimulasi dalam upaya penanganan stunting, baik terkait pola makan, pola asuh, dan pola sanitasi," ungkap Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Supriano dalam siaran pers di Jakarta, Jumat 22 November 2019.
Supriano menegaskan hal tersebut di dalam Workshop Penyusunan Rencana Kerja Peningkatan Kompetensi Pendidik PAUD dalam Upaya Percepatan Penanganan Stunting di Hotel Sahid Raya, Yogyakarta. Kegiatan ini diikuti peserta dari 31 kabupaten. Setiap kabupaten terdiri dari 7 orang perwakilan unsur Bappeda, Dinas Pendidikan, Dinas PMD, Camat, Kepala Desa, Organisasi Mitra (HIMPAUDI), dan Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar-P3MD.
Menurut Supriano, masa perkembangan anak usia PAUD merupakan masa-masa keemasan pertumbuhan otak anak. Sedangkan stunting bukan hanya tentang fisik tetapi juga tumbuh kembang otak sehingga kualitas pendidik PAUD sebagai ujung tombak harus dioptimalkan.
Supriano mengatakan, peningkatan kompetensi tenaga pendidik PAUD dalam upaya penanganan stunting ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas layanan kelas pengasuhan. Sasaran prioritasnya adalah rumah tangga yang mempunyai Ibu hamil, ibu menyusui, dan anak usia 0–23 bulan atau rumah tangga 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Kemendikbud telah mempersiapkan kurikulum dan modul pelatihan yang sensitif gizi, serta mempersiapkan 20 pelatih di setiap kabupaten prioritas penanganan stunting.
“Diharapkan dapat menjadi acuan semua pihak dalam melakukan pelatihan peningkatan kompetensi pendidik PAUD. Dengan mempertimbangkan dampak jangka panjang yang akan ditimbulkan stunting harus kita atasi segera. Peran PAUD harus dioptimalkan untuk meningkatkan grafik tumbuh kembang anak Indonesia," ujarnya.***