kievskiy.org

Pengamat: Mengubah Mental Mahasiswa Jadi Tantangan Program Kampus Merdeka  

MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan Program dan Kebijakan Pendidikan Tinggi bertajuk Merdeka Belajar: Kampus Belajar di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat , 24 Januari 2020.*
MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan Program dan Kebijakan Pendidikan Tinggi bertajuk Merdeka Belajar: Kampus Belajar di Gedung Kemendikbud, Jakarta, Jumat , 24 Januari 2020.* /Aprillio Akbar/ANTARA FOTO

 

PIKIRAN RAKYAT – Pengamat pendidikan Indra Charismiadji menilai kebijakan Kampus Merdeka akan menghadapi tantangan dalam hal mengubah mental mahasiswa.

Hal ini ia katakan dengan merujuk kepada salah satu poin kebijakan berupa pembelajaran di luar program studi selama tiga semester.

Menurutnya, secara konseptual, program yang baru saja diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sudah tepat.

Baca Juga: Tayangkan Ramalan Soal Ashanty dan Pria Bermain King Cobra, ‘Silet’ Disanksi KPI

Namun, akan ada tantangan dalam implementasinya.

Dalam program pembelajaran di luar prodi selama tiga semester, itu berarti perkuliahan di dalam kampus hanya 5 semester.

Ia mengkhawatirkan, hal tersebut hanya akan diartikan bila proses belajar tidak akan berlangsung lama.

Baca Juga: Jepang Tunda Pemulangan Warganya yang Ingin Keluar dari Wuhan akibat Virus Corona

"Kalau kita melihat, beberapa pandangan yang muncul dari kebijakan ini kan hanya, 'hore sekarang S1 cuma 5 semester'. Yang banyak muncul seperti itu, bukan substansi dari apa yang akan dilakukan di luar kampus ini," ujarnya, Selasa, 28 Januari 2020.

Ia menambahkan, tantangan terbesar program ini adalah mampu atau tidaknya mahasiswa Indonesia memahami substansi dari kebijakan  Kampus Merdeka.

Kebijakan tersebut pada dasarnya mendorong mahasiswa untuk menjadi inovatif dan kreatif.

 

Untuk bisa menciptakan dorongan tersebut, maka diperlukan keleluasaan dalam belajar.

Ia menilai menciptakan dorongan inovatif dan kreatif tidak cukup hanya menciptakan keleluasaan dalam belajar.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat