kievskiy.org

Ekonomi Sulit, Mahasiswa Berorasi Depan Kampus Tuntut Keringanan Uang Kuliah

Ekonomi Sulit, Mahasiswa Berorasi Depan Kampus Tuntut Keringanan Uang Kuliah.*
Ekonomi Sulit, Mahasiswa Berorasi Depan Kampus Tuntut Keringanan Uang Kuliah.* /Pikiran-Ralyat.com/Rani Ummi Fadilla

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Inaba berorasi di depan kampus menuntut pengurangan uang kuliah sebesar 50 persen karena kesulitan ekonomi selama pandemi virus corona (Covid-19). Mahasiswa juga meminta pihak kampus memberikan bantuan kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Inaba Muhammad Ari menilai, keringanan uang kuliah berhak diterima mahasiswa karena mahasiswa tidak menikmati fasilitas di kampus selama pandemi Covid-19, seperti listrik dan pendingin udara. Selama pandemi Covid-19, mahasiswa belajar jarak jauh dari rumah masing-masing.

Keringanan biaya kuliah juga patut diterima dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi orangtua mahasiswa anjlok selama pandemi Covid-19. Ada orangtua yang kena pemutusan hubungan kerja, ada pula yang berkurang pendapatannya. Dengan demikian, orangtua tidak mampu membayar biaya kuliah secara utuh.

Baca Juga: Ratusan Keluhan Penyaluran Bansos Diterima KPK, Pemda Diminta Transparan dan Lakukan Evaluasi

Menurut Ari, pihak kampus hanya memberikan keringanan biaya kuliah kepada sedikit mahasiswa. Untuk mendapatkan keringanan itu pun, syarat yang ditentukan tergolong ketat. Salah satunya, orangtua harus menyerahkan surat pemutusan hubungan kerja dari kantor. Sementara, bagi orangtua yang berwirausaha, seperti bekerja sebagai petani dan nelayan, surat seperti itu tidak bisa didapat. Pihak kampus juga meminta surat keterangan tidak mampu.

Selain menuntut keringanan biaya kuliah, mahasiswa menuntut bantuan kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh. Sejauh ini, bantuan kuota internet yang telah diberikan kampus tidak bisa dipakai karena jenis paket internet yang diberikan bermasalah.

"Malah kesedot kuota internet reguler punya mahasiswa. Ketika kami memberitahukan kepada kampus, kampus malah menyuruh untuk mengadukan masalah itu kepada operator," ucap Ari di STIE Inaba, Sabtu 13 Juni 2020.

Baca Juga: Hubungan Makin Memanas, Pengadilan Guangzhou Tiongkok Vonis Mati Pria Asal Australia

Saat berorasi depan kampus, mahasiswa ditemui oleh Suhendar, perwakilan bagian kemahasiswaan STIE Inaba. Dia mengatakan, pihak kampus telah memberikan keringanan biaya kuliah kepada sejumlah mahasiswa pada semester berjalan saat ini. Nilainya bervariasi, tergantung kondisi ekonomi orangtua mahasiswa selama pandemi Covid-19.

"Ada yang dapat potongan biaya kuliah beberapa persen, ada yang sampai digratiskan," kata Suhendar.

Terkait bantuan kuota internet, pihak kampus bekerja sama dengan sebuah operator. Dengan adanya kerja sama tersebut, mahasiswa tinggal membayar Rp 10 untuk 30 gigabyte.

Baca Juga: Satgas Citarum Harum Tetap Prioritaskan Sungai di Musim Kemarau

Namun, ketika "PR" mengecek pada laman operator terkait, kuota data dari paket itu hanya bisa digunakan pada aplikasi yang dibuat operator. Jenis paket internet itu bukan paket kuota data reguler sehingga tidak bisa digunakan untuk akses internet biasa.

Orasi mahasiswa belum membuahkan kesepakatan. Sedianya, perwakilan mahasiwa dan pimpinan kampus dijadwalkan bertemu hari ini. Namun, pertemuan itu tidak berlangsung karena kesalahpahaman kedua pihak. Pertemuan dijadwalkan ulang pada Rabu 17 Juni 2020.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat