kievskiy.org

Perkuat Kolaborasi BUMN dan Perguruan Tinggi, Erick Thohir Kembalikan Peran Pendorong Inovasi ke Universitas

Menteri BUMN Erick Thohir dalam Kuliah Umum BUMN dan Akselerasi Kolaborasi Industri-Pendidikan Tinggi Melalui Hybrid University Model dan Transformasi Digital di Unpad.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam Kuliah Umum BUMN dan Akselerasi Kolaborasi Industri-Pendidikan Tinggi Melalui Hybrid University Model dan Transformasi Digital di Unpad. /Yulistyne Kasumaningrum

PIKIRAN RAKYAT - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) harus lebih fokus pada pertumbuhan bisnis positif dan aspek komersialisasi dari inovasi. Sementara aktivitas riset dan kajian dikembalikan atau disinergikan dengan perguruan tinggi yang memang berperan dalam mendorong inovasi dan riset.

Demikian dikatakan Menteri BUMN Erick Thohir dalam Kuliah Umum di Universitas Padjadjaran bertajuk ‘BUMN dan Akselerasi Kolaborasi Industri-Pendidikan Tinggi Melalui Hybrid University Model dan Transformasi Digital’ di Bandung pada Sabtu, 23 April 2022. Kuliah umum ini diselenggarakan secara hybrid.

Erick menjelaskan pada dasarnya inovasi harus kembali ke universitas yang kemudian dari sisi BUMN mendorong secara komersialisasi. Hal tersebut sejalan dengan kebijakan yang diambil Presiden Joko Widodo bahwa Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) dinaikkan agar lahir industri-industri hasil karya dalam negeri. Oleh karena itu, BUMN akan bersinergi dengan perguruan tinggi, termasuk Unpad.

“Sistemnya harus diperbaiki jangan kita menjadi menara gading di mana semua dilakukan sendiri. Eranya tidak seperti itu, melainkan eranya kolaboratif sehingga ahlinya yang menjalankan. Kita (BUMN) ahlinya di korporasi ya di korporasi saja,” katanya.

Baca Juga: FIB Unpad Luncurkan Layanan Pelaporan dan Pendampingan Korban Kekerasan Seksual

Erick mengatakan saat ini ada lima disrupsi yang menjadi ancaman, yakni disrupsi kesehatan, disrupsi teknologi, disrupsi lingkungan, disrupsi demografi, dan disrupsi geo-ekonomi. Untuk menghadapi berbagai disrupsi tersebut, Indonesia harus memiliki ekosistem dan roadmap sendiri. Apalagi dengan berbagai disrupsi tersebut globalisasi tak lagi menjadi tren, tetapi bergeser ke regionalisme atau kawasan seperti Indonesia.

“Indonesia dengan jumlah penduduk keempat terbesar di dunia dan ekonominya terus tumbuh harus memaksimalkan potensi yang dimilikinya,” katanya.

Untuk itu, lanjutnya, BUMN memiliki empat strategi besar dalam menghadapi tren disrupsi global. Keempat strategi tersebut adalah inovasi model bisnis, ekosistem usaha dalam negeri yang sehat, ekosistem digital, dan pembangunan sumber daya manusia.

Ia mencontohkan beberapa model bisnis inovatif yang harus terus dikembangkan di antaranya hilirisasi sumber daya alam, gasifikasi batu bara DME, program makmur, ekosistem baterai listrik dan EV, 5G Freeport Smart Mining, dan Bali International Hospital.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat