kievskiy.org

Guru Besar Unpad Teliti Fenomena Ujaran Kebencian di Medsos

Ilustrasi ujaran kebencian. Atwar Bajari, Guru Besar Unpak ungkap adanya fenomena ujaran kebencian di Facebook terutama saat pandemi Covid-19.
Ilustrasi ujaran kebencian. Atwar Bajari, Guru Besar Unpak ungkap adanya fenomena ujaran kebencian di Facebook terutama saat pandemi Covid-19. /ANTARA/Pikiran Rakyat ANTARA/Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran Atwar Bajari melakukan riset mengenai fenomena ujaran kebencian pada komentar di media sosial di Indonesia, khususnya Facebook.

Dalam melakukan riset, Atwar berfokus pada dua isu, yaitu seputar Pilpres 2019 serta penanganan pandemi Covid-19.

Ia menganalisis 11.504 komentar dengan menggunakan analisis kuantitatif dan kualitatif untuk melihat seberapa jauh ujaran kebencian tersebut muncul dalam ruang media sosial.

Di media sosial Facebook, Atwar menemukan bahwa ujaran kebencian dari kolom komentar suatu akun cenderung dua arah.

Baca Juga: Malam-Malam Fuji Diantar Pulang, Haji Faisal Bongkar Kelakuan Thariq Halilintar

Sebagai contoh, ketika kelompok pro-pemerintah melemparkan satu isu tertentu, maka pihak lain, dalam hal ini oposisi, akan melawan isu tersebut.

“Jika saya perhatikan, komentar ini seolah-olah seperti obrolan yang secara langsung,” ujarnya melalui siaran pers, Selasa 1 Februari 2022.

Menariknya, kendati status yang diunggah kelompok tersebut bersifat netral, atau tidak ada tendensi yang mengarah ke isu tertentu, komentar yang bernada ujaran kebencian tetap dapat ditemukan.

Baca Juga: Peramal Prediksi Artis Inisial 'T' Meninggal 2022, Manajer Tukul Arwana: Sangat Menjurus

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat