PIKIRAN RAKYAT – Berpidato merupakan sebuah kegiatan yang perlu dilakukan dengan persiapan seksama.
Seperti sebuah pepatah yang berbunyi, “Siapa yang naik tanpa kerja, akan turun tanpa penghormatan.” Artinya, naik ke mimbar pidato tanpa persiapan kemungkinan besar akan menghadapi kegagalan.
Untuk itu, pembicara harus memastikan aspek persiapan matang sebelum berhadapan dengan pendengar. Salah satu persiapannya adalah pembuatan naskah yang berbobot.
Dikutip dari bukunya yang berjudul “Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktik”, Onong Effendy membagikan teori dalam menyusun sistematika naskah pidato.
Baca Juga: Viral! Gara-gara Tikus Masuk Rumah, Begini Kocaknya Emak-emak Gagal Bikin Vlog
Adapun teori ini dinamakan teori kuda. Ia menyebut, teori ini banyak dipakai ahli pidato atau orator dalam membuat naskah mereka.
Berdasarkan teori ini, naskah pidato secara berurutan harus memuat beberapa bagian ini.
1. Exordium
Exordium merujuk pada bagian pendahuluan. Onong menyebut, hal paling penting yang harus digarisbawahi adalah pendahuluan harus dapat membangkitkan perhatian hadirin.
Bagian ini menjadi penentu atau pembuka jalan, apakah hadirin akan antusias dengan uraian selanjutnya.