kievskiy.org

Nadiem Makarim Diundang untuk Bicara Soal Pendidikan di Markas PBB

Mendikbudristek RI, Nadiem Anwar Makarim.
Mendikbudristek RI, Nadiem Anwar Makarim. /ANTARA FOTO/Galih Pradipta ANTARA FOTO/Galih Pradipta

PIKIRAN RAKYAT – Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI ditunjuk berbicara di Markas PBB, New York. Dia diundang dalam acara Transforming Education Summit.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari ANTARA, Nadiem menyampaikan bahwa menggunakan teknologi dalam Pendidikan bukanlah pilihan bagi Indonesia. Karena teknologi sudah menjadi kebutuhan.

Pandemi menyebabkan 96 persen sekolah di Indonesia libur sejak April 2020. Hal ini menyebabkan krisis pembelajaran dan disparitas akses teknologi yang semakin nyata.

“Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan cepat mengubah pendekatannya terhadap teknologi. Seringkali teknologi baru dipikirkan setelah sebuah program diluncurkan dan mengabaikan kemudahan bagi para pemangku kepentingan untuk menggunakannya,” kata Nadiem.

Baca Juga: Foto RM BTS yang Diduga Kencan dengan Kim Jae Kyung Beredar, Banyak Miliki Kesamaan?

“Sekarang di sisi lain, teknologi dikembangkan secara serius seiring dengan kebijakan yang direncanakan, serta mengutamakan manfaat dan kemudahan akses bagi penggunannya,” ujar Nadiem melanjutkan.

Berkaca pada berbagai platform teknologi yang digunakan jutaan guru, civitas akademika, mitra Pendidikan dan UMKM. Seperti platform Merdek Mengajar, Raport Pendidikan, Kampus Merdeka, Kedaireka, belajar.id, Arkas, Tanya BOS, dan SIPIah.

Platform Merdeka Mengajar telah digunakan 1,6 juta guru sejak tujuh bulan diluncurkan. Serta telah tersedia 55 ribu konten pembelajaran untuk guru di platform tersebut. 92 ribu guru telah mengunggah konten untuk menginspirasi guru lain di berbagai wilayah Indonesia.

Dalam penjelasannya Nadiem juga mencontohkan platform Raport Pendidikan yang telah memanfaatkan 141.000 sekolah dan 505 pemerintah daerah.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat