kievskiy.org

Mengenal KH Hasyim Asy’ari dan Sejarah Resolusi Jihad Cikal Bakal Hari Santri Nasional

Profil KH Hasyim Asy'ari, ulama di balik Hari Santri Nasional.
Profil KH Hasyim Asy'ari, ulama di balik Hari Santri Nasional. /Tangkapan layar kanal YouTube NU

PIKIRAN RAKYAT – Hari Santri Nasional tak dapat dilepaskan dari peristiwa sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang digerakan oleh ulama.

Republik Indonesia yang baru merdeka pada 17 Agustus 1945 masih terlalu muda menghadapi agresi militer Belanda dengan persenjataan lengkap untuk kembali menduduki Nusantara selepas Jepang menyerah kepada sekutu.

Kala itu, perobekan Bendera Belanda pada 19 September 1945 hingga perebutan senjata tentara Jepang pada 23 September 1945 membuat kondisi pasca Kemerdekaan Indonesia kian memanas.

77 tahun yang lalu pada 22 Oktober 1945, KH. Hasyim Ays’ari mencetuskan Resolusi Jihad Fi Sabilillah untuk mengajak seluruh rakyat Indonesia khususnya Surabaya mempertahankan kedaulatan Negara Republik Indonesia dari serangan penjajah Belanda.

Baca Juga: Covid-19 Varian XBB Terdeteksi di Indonesia, Menkes Minta Masyarakat Perhatikan Prokes

Berbagai elemen masyarakat, santri, petani, pedagang, turut mengangkat senjata seadanya untuk menghalau tentara-tentara dengan persenjataan lengkap.

Republik Indonesia mampu berdiri kokoh menghadapi ancaman yang kekuatan militer penjajah.

Peristiwa itu juga tak lepas dari peran Soekarno dan Bung Tomo sebagai Umaro (Pemimpin) yang berkonsultasi kepada Ulama yakni KH. Hasyim Asy’ari.

Tercetusnya Resolusi Jihad Fi Sabilillah untuk mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia pada 22 Oktober 1945 menjadi cikal bakal peringatan Hari Santri Nasional yang diperingati sekarang.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat