kievskiy.org

Hegel, Pencetus Teori Dialektika yang Terpengaruh Immanuel Kant

Ilustrasi.
Ilustrasi. /Pixabay/StockSnap

PIKIRAN RAKYAT – Jika kamu mengenal teori dialektika, yang salah satunya dipelajari dalam Ilmu Komunikasi, maka dalam artikel kali ini kita akan mengenal pencetus dari teori tersebut.

Pencetus tersebut memiliki nama lengkap Georg Wilhelm Friedrich Hegel, yang biasa dikenal dengan Hegel, adalah seorang filsuf asal Jerman. Teoritis ini lahir di Stuttgart, Jerman pada 27 Agustus 1770. Ayahnya pegawai kantor pajak di Wurttemberg, ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Semasa kecil, filsuf Barat ini sering menderita sejumlah penyakit berat. Pada usia 6 tahun, ia terserang cacat parah bahkan hampir merenggut nyawanya. Kemudian pada usia 11 tahun, ia terjangkit wabah yang menyerang keluarganya, hingga semasa kuliahnya ia sempat ambruk selama berbulan-bulan akibat serangan malaria yang dideritanya.

Di masa pertumbuhannya, filsuf abad ke-19 ini dikenal sebagai kutu buku. Kegilaannya akan membaca kian membabi buta, hampir semua bacaan ia lahap dengan ‘rakus’ mulai dari buku-buku tentang sastra, hingga karangan-karangan yang ia temukan.

Baca Juga: Mengenal Rigen Rakelna, Sempat Menolak Pekerjaan karena Merasa Kurang Percaya Diri

Filsuf yang memiliki kebiasaan mencatat bacaannya ini melanjutkan studinya pada usia 18 tahun dengan mengenyam pendidikan di Universitas Tubingen. Di sinilah ia mulai menunjukan ketertarikannya di bidang filsafat yang membawanya mengenal para filsuf ternama pada masanya, yakni Holderlin dan Schelling.

Penggagas Dialektikal ini sangat tertarik dengan dunia kebudayaan Yunani Kuno dan aliran filsafat Immanuel Kant. Ia mengasah kecerdikannya itu untuk menggali karya Kant yang bernama “Critik der reinen Verkauft.”

Meskipun masih bujang, Hegel dikenal sebagai mahasiswa ‘orang tua’ karena kematangan psikologis dan intelektual yang jauh lebih pesat dibanding orang seusianya.

Pada tahun 1793, setelah lulus dari Universitas, ia berkeinginan untuk menjadi seorang dosen. Namun siapa sangka, cendekiawan yang dinilai cemerlang dalam bidang akademik ini rupanya nilai ijazahnya tidak menunjukan hal yang serupa.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat