kievskiy.org

Jumlah Kecamatan dengan Sekolah yang Bisa Menggelar Belajar Tatap Muka di Jabar Berkurang Drastis

Ilustrasi - SISWA sekolah dasar tengah memanfaatkan internet gratis di Kantor Kwarcab Indramayu, Senin, 3 Agustus 2020. *
Ilustrasi - SISWA sekolah dasar tengah memanfaatkan internet gratis di Kantor Kwarcab Indramayu, Senin, 3 Agustus 2020. * /Pikiran-Rakyat.com/Gelar Gandarasa

PIKIRAN RAKYAT - Setelah diteliti lebih jauh, jumlah kecamatan yang dapat menggelar kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di Jawa Barat berkurang drastis.

Semula, Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat menyebut sekolah di 257 kecamatan di Jabar dapat menggelar KBM dengan tatap muka, karena berada di zona hijau.

Namun saat ini jumlah kecamatan yang berpeluang menggelar KBM secara tatap muka hanya 228 kecamatan. 

 Baca Juga: Pasha Ungu Ungkap Alasan Mewarnai Rambut, Sempat Timbulkan Kontroversi dan Ditegur Mendagri

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, dari jumlah 228 kecamatan yang bisa menggelar KBM tatap muka, diperkirakan hanya 20 persen yang dapat menggelar KBM tatap muka.

Jumlah tersebut merupakan sekolah-sekolah yang siap mengikuti aturan KBM tatap muka yang cukup banyak poin-poin yang harus dilakukan mulai dari penyedian sarana dan prasarana sesuai protokol kesehatan. 

"Tentang pelaksanaan kegiatan selanjutnya kita ketahui bahwa adaptasi Kebiasaan Baru itu ada 5 tahapan dari mulai pembukaan tempat ibadah, terus pembukaan Ekonomi Pertanian, pembukaan-pembukaan pariwisata dan terakhir adalah pendidikan. Pendidikan ini disampaikan oleh Divisi PRE adalah sekitar 257 bahkan perhari ini turun dari 257 menjadi 228 kecamatan," kata Dedi dalam jumpa pers di SOR Saparua, Kota Bandung, Jumat, 7 Agustus 2020.

 Baca Juga: Juventus vs Lyon di Liga Champions: Meredam Serangan Bianconeri

Dari 228 kecamatan itu, lanjut dia, merupakan zona hijau yang belum pernah terjadi kasus. 

"Hari ini sedang dilakukan verifikasi, di mana pembukaan kegiatan belajar mengajar yang tatap muka di sekolah bukan hanya status itu hijau atau kuning tapi kita pun juga ada beberapa indikator lain yang masih kita pertimbangkan selain dia hanya zona hijau," kata dia. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat