kievskiy.org

Bukan Hanya Soal Keterampilan Barbahasa, Pantun Ternyata Bisa Melatih Kecerdasan Anak

Seremoni pengumpulan 59.000 pantun dalam rangka Dies Natalis ke-59 Universitas Negeri Jakarta, di Aula Latif UNJ, Jakarta, pada Rabu 14 Juni 2023.
Seremoni pengumpulan 59.000 pantun dalam rangka Dies Natalis ke-59 Universitas Negeri Jakarta, di Aula Latif UNJ, Jakarta, pada Rabu 14 Juni 2023. /Muhammad Ashari Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Pantun tidak hanya mengenai keterampilan berbahasa yang dibumbui unsur humor. Akan tetapi, pantun bisa menjadi sarana pembelajaran berpikir cepat sekaligus sarana mengasah perbendaharaan kata melalui cara yang kreatif, ritmis dan terstruktur.

Koordinator Program Studi Magister (S3) Linguistik Terapan, Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Endry Boireswati mengatakan, pantun bisa menjadi sarana pembelajaran untuk melatih kecerdasan anak. Pasalnya, untuk bisa berpantun, seseorang diharuskan untuk berpikir cepat dalam memilih kata-kata, terutama bila dilakukan dalam bentuk berbalas pantun.

"Bagaimana kita bisa berpantun kalau kita tidak bisa berpikir cepat? Itu ada teorinya. Bagaimana cepat membalas dengan kata-kata yang tepat, itu akan terlihat begitu cerdasnya anak," kata dia di sela-sela Festival Pantun dalam rangka Dies Natalis Ke-59 UNJ, Rabu, 14 Juni 2023.

Saat anak dilatih untuk berpikir cepat melalui berbalas pantun, diharapkan bisa terbawa dalam kehidupan bermasyarakat. Anak dikatakannya bisa bertindak dengan cepat sekaligus tegas.

Selain itu, dalam perkembangannya, pantun juga bisa menjadi sarana pengembangan budaya sekaligus ekonomi kreatif. "Banyak contoh, misalnya di kaos, di gelas, terdapat tulisan pantun. Itu salah satu contoh hidup dari pantun," katanya.

Dosen UNJ sekaligus Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia, Unifah Rosyidi mengatakan, berpantun juga terkait dengan mengasah rasa dalam berbahasa. Persoalan rasa dalam pantun dinilainya penting di tengah perkembangan kecerdasan buatan saat ini.

Unifah menyoroti tren kecerdasan buatan, seperti Chat GPT yang disebut-sebut bisa membuat pantun dan bahkan diproyeksikan bisa menggantikan guru.

"Bicara rasa, bicara ungkapan hati, ini ada di pantun. Jadi ini sangat bagus untuk mengatakan bahwa peran guru tidak bisa digantikan oleh AI," katanya.

59.000 pantun

Dalam rangka Dies Natalis ke-59 UNJ, sebanyak 59.000 pantun dikumpulkan dan berhasil memecahkan Rekor Muri. Seremoni pengumpulan pantun tersebut diluncurkan dalam Festival Pantun di Aula Latif UNJ, pada Rabu 14 Juni 2023. Hadir juga perwakilan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif di acara.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat