kievskiy.org

Unisba Lantik 1.700 Wisudawan, Rektor: Persiapakan Hadapi Tantangan Bonus Demografi dan Era Industri 4.0

Unisba Lantik 1.700 Wisudawan, Rektor: Persiapakan Hadapi Tantangan Bonus Demografi dan Era Industri 4.0
Unisba Lantik 1.700 Wisudawan, Rektor: Persiapakan Hadapi Tantangan Bonus Demografi dan Era Industri 4.0 /Dok. Unisba

PIKIRAN RAKYAT - Universitas Islam Bandung (Unisba) yang merupakan perguruan tinggi swasta Islam (PTIS) no. 1 di Jawa Barat veri uniRank dan terakreditasi Unggul dari BAN-PT, melantik  1.700 orang wisudawan terdiri dari doktor, magister, profesi dan sarjana gelombang II tahun akademik 2022-2023 yang dilaksanakan di Aula Unisba, pada Sabtu-Minggu (26-27/08/2023). Pelantikan dibagi dalam empat sesi yakni dua sesi dihari pertama dan dua sesi berikutnya dihari kedua.

Jumlah lulusan yang dilantik tersebut terdiri dari Doktor 21 wisudawan, Magister 147 wisudawan, Profesi 134 wisudawan, dan Sarjana 1.398 wisudawan.

Lulusan terbaik dengan IPK tertinggi diraih oleh Syahla Anisah dari Prodi Statistika FMIPA dengan IPK 3,98, lulusan tercepat adalah Nadira Ramadhani Juhana dari Prodi Manajemen FEB dalam waktu 3 tahun 4 bulan 20 hari, dan lulusan termuda yaitu Hafiz Naufal Ilmi dari Prodi Ekonomi Pembangunan FEB yang menyelesaikan studi di usia 20 tahun 8 bulan 20 hari.

Pada wisuda kali ini, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), Dr. Ir. H. E. Herman Khaeron, M.Si., dan dosen Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung (ITB), Ir. Sanggono Adisasmito, M.Sc., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., menjadi wisudawan program studi Profesi Insinyur Fakultas Teknik Unisba. Keduanya memperoleh IPK sempuran 4 dengan predikat Pujian.

Rektor Unisba, Prof. Dr. H. Edi Setiadi, S.H., M.H., mengatakan, kelulusan sebagai mahasiswa bukanlah akhir dari pembelajaran karena dalam tuntutan agama Islam seorang muslim harus belajar sepanjang hayat. “Saya ingatkan berkali-kali dalam berbagai kesempatan, janganlah puas dengan ilmu yang telah kita peroleh, karena ilmu Allah tidak bertepi. Banyak hikmah-hikmah Allah yang belum bisa manusia ungkap. Untuk itu diperlukan pembelajar sejati. Teruslah belajar dari kehidupan,” kata Rektor.

Menurutnya, masa sekarang adalah masa yang penuh ketidakpastian. Maka dari itu Rektor berpesan untuk menatap masa depan dan memiliki keyakinan untuk sukses dalam meraih masa depan.

“Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,     pergeseran pada sektor lapangan kerja dan tuntutan baru dibidang penguasaan kompetensi harus dapat diantisipasi secara cermat dan akurat. Bahkan peluang dan tantangan kerja ditingkat lokal, domestik, dan internasional harus di identifikasi dan dijadikan rujukan dalam memilih program yang akan dilaksanakan,” ujarnya.

Rektor mengatakan bahwa para lulusan harus mempertimbangkan dua hal penting dalam menghadapi tantangan saat ini, yaitu bonus demografi dan era industri 4.0. Bonus demografi  harus bisa dimanfaatkan dengan menciptakan inovasi-inovasi dan produktifitas. “Karena apabila gagal memanfaatkan bonus demografi ini maka kehancuran sebagai suatu bangsa akan cepat datangnya,” kata Rektor.

Sedangkan  pada revolusi indistri 4.0 yang selalu menghadirkan tantangan baru, Rektor berpesan agar dapat direspon dengan tepat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat