kievskiy.org

Cimahi Gandeng Korea untuk Ubah Paradigma Pengelolaan Sampah di Lingkungan Sekolah

Korea International Cooperation Agency (KOICA) Indonesia berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi dan SMKN 1 Cimahi menggelar kegiatan bertajuk Zero Waste Challenge.
Korea International Cooperation Agency (KOICA) Indonesia berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi dan SMKN 1 Cimahi menggelar kegiatan bertajuk Zero Waste Challenge. /Ririn Nur Febriani Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Korea International Cooperation Agency (KOICA) Indonesia berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cimahi dan SMKN 1 Cimahi menggelar kegiatan bertajuk Zero Waste Challenge.

Aksi tersebut dilakukan untuk membangun kesadaran masyarakat pentingnya pengelolaan sampah dan tidak membiarkan sampah dibuang sembarangan.

Rangkaian kegiatan digelar menyambut peringatan hari tenaga sukarela internasional atau International Volunteer Day 2023. Kegiatan dilaksanakan 26-27 November 2023 di SMKN 1 Cimahi Jalan Mahar Martanegara.

Berbagai kegiatan dilakukan, mulai dari edukasi pelestarian lingkungan dan pengolahan sampah, mewarnai gambar dan mural, pemanfaaatan dan pengolahan sampah menjadi produk kerajinan, serta gerakan penanaman pohon di Bukit Padakasih Cibeber dan gerakan pungut sampah di sepanjang jalan.

Peserta kegiatan terdiri dari sukarelawan KOICA, sukarelawan US Peace Corps, sukarelawan JICA, serta diikuti perwakilan siswa dan guru dari SDN Utama Mandiri 1, MI Layinna, SMPN 9 Cimahi, dan SMKN 1 Cimahi.

Lahee Yoon sebagai Program Manager WFK KOICA Indonesia mengatakan, Kota Cimahi saat ini menghadapi tantangan permasalahan lingkungan terutama pengelolaan sampah. Dampak dari kebakaran TPA Sarimukti membuat Cimahi harus menekan volume sampah yang diangkut dan mengelolanya sendiri.

"Kami berkoodinasi dengan DLH Kota Cimahi, dan program ini disambut baik. Kami dukung kebijakan dinas yang berupaya mengubah paradigma pengelolaan sampah agar lebih efektif," ujarnya, Senin 27 November 2023.

Yoon yang tinggal di Indonesia selama 2 tahun terakhir mendapati hanya 2 jenis tempat sampah yaitu sampah organik dan anorganik. "Sementara di Korea ada minimal 7 jenis tong sampah dan sistem yang jelas bahwa tiap warga wajib memilah sampah," katanya.

Pemahaman minim

Pihaknya mendonasikan sejumlah tempat sampah ke DLH Kota Cimahi dan sejumlah sekolah. "Melihat di lapangan, pemahaman mengelola sampah masih minim. Kami donasikan tempat sampah agar ketika masyarakat melihat tempat sampah, timbul kesadaran untuk minimal membuang sampah dan memilah sesuai jenisnya," ucapnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat