PIKIRAN RAKYAT - Hubungan Persib dengan 36 Persatuan sepakbola (PS) yang saat ini berada di bawah naungan Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Bandung justru berlansgung harmonis, tidak seperti yang diisukan selama ini.
Korelasi Persib dengan 36 PS ini memang tidak akan pernah bisa dipisahkan, karena mereka ini menjadi awal bagian dari terbentuknya Maung Bandung, hingga seperti saat ini menjadi salah satu klub sepak bola terbesar di Indonesia.
Meski sekarang Persib berada di bawah naungan PT Persib Bandung Bermartabat, tetapi dukungan kepada 36 PS tetap terus berjalan dan bahkan mendapat sokongan baik dalam hal pembinaan maupun turnamen.
Baca Juga: Anaknya Masuk Bui, Ayah Jerinx Bukan Orang Sembarangan di Bali, Ini Sosok Keluarganya yang Disegani
Manajer Persib yang juga merupakan Komisaris PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB) Umuh Muchtar mengatakan, selama ini Persib bekerja sama dengan baik dengan 36 PS yang sekarang menjadi anggota Askot PSSI Bandung.
“Kita kan ke pembinaan, terus 36 klub ini tetap kita bina supaya mereka mencari bakat. Bahkan nantinya PS-PS ini akan menjadi misal UNI atau saswco menjadi UNI Persib atau Saswco Persib jadi ada nama Persibnya,” tutur Umuh saat ditemui seusai acara Sawala Maya Persib Jucung, Warga Bandung Nanjung Konsolidasi Potensi Maung Bandung, di Aula Pikiran Rakyat, Jalan Asia Afrika, Kamis, 13 Agustus 2020.
Dia menambahkan, apa yang terjadi sebelumnya hanyalah miss komunikasi karena PT. PBB Selama ini tetap bersinergi dengan 36 PS-PS, khususnya dalam hal pembinaan para pemain sepak bola di Kota Kembang.
Baca Juga: Berawal dari Kesendirian, Luna Maya Ceritakan Kisahnya Rela Bola-balik ke Amerika Demi Nonton BTS
“Nanti mereka (36 PS) mencari bakat-bakat pemain sepak bola, disitu nanti dilaporkan mana yang terbaik hasil dari turnamen 36 klub itu. Nantinya, tidak hanya pemain dari tim yang juara, bisa saja pemain dari tim peringkat lainnya ada yang bagus dan muncul. Nantinya dari situ akan dikemas mana yang bagus dan disatukan, itu bisa menjadi diklat (Persib),” katanya.
Tidak hanya itu, akan ada pemandu bakat yang nantinya akan benar-benar melakukan seleksi. Selai itu, dari manajemen juga akan membantu jika nantinya ada bakat pemain yang memiliki potensi namun tidka memiliki biaya.