kievskiy.org

Ketum Viking Pusat Pertanyakan Putusan Komdis Larang Persib vs Persija Dihadiri Bobotoh: Tak Adil

Logo Viking Persib Club/
Logo Viking Persib Club/ Dok Viking Persib Club.

PIKIRAN RAKYAT – Ketua Viking Pusat, Tobias Ginanjar menyayangkan pertandingan Persib vs Persija di Stadion Si Jalak Harupat pada Sabtu, 8 Maret 2024 diputuskan tetap digelar tanpa penonton setelah upaya banding ditolak Komite Banding PSSI. Menurutnya, keputusan itu dirasa tak adil bagi tim kesayangannya.

“Tentunya keputusan ini membuat kita kecewa karena menurut kita ini tidak adil. Kita merasa di beberapa tempat lain, banyak kejadian-kejadian yang mungkin dikategorikan lebih parah, tapi hukumannya tidak seberat Persib yang langsung dihukum tanpa penonton,” kata Tobias Ginanjar kepada Pikiran-Rakyat.com, Jumat, 8 Maret 2024.

Tobias mempertanyakan putusan Komdis PSSI yang menjatuhkan sanksi larangan pertandingan kandang dihadiri penonton saat melawan Persija Jakarta. Dia menegaskan bahwa laga tersebut penting dan sangat dinantikan para Bobotoh.

“Apalagi pertandingan yang akan dihadapinya cukup penting bagi Persib dan suporter. Jadi, menurut saya ini agak-agak tidak adil dan entah ada skenario apa di balik ini, jadi kita mempertanyakan keputusan ini,” ucapnya.

Bobotoh rugi materi

Di sisi lain, Tobias turut mengungkapkan bahwa batalnya laga Persib vs Persija dihadiri penonton membuat para pemain ke-12 itu mengalami kerugian materi. Pasalnya, Bobotoh yang hendak hadir langsung di stadion tak hanya berasal dari Bandung, tapi dari luar kota juga.

“Sebenarnya banyak teman-teman yang sudah DP bus, atau kendaraan lain, karena tidak bisa dadakan ya jadi otomatis banyak yang rugi materi. Kita masih memikirkan jalan keluarnya seperti apa,” tuturnya.

Tobias meminta kepada Bobotoh untuk tidak memaksakan datang ke stadion Si Jalak Harupat saat hari H pertandingan. Hal itu demi mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan yang berpotensi merugikan klub sendiri.

“Karena kalau datang ke stadion saya rasa rawan, kita harus menahan diri, jangan memaksakan, karena ditakutkan ada hal yang tidak diinginkan. Kita masih mencari opsi apakah nobar atau sebagainya, cuman dengan waktu yang mepet ini pilihan-pilihannya jadi terbatas,” kata Tobias Ginanjar.

“Yang pasti saya mengimbau bahwa jangan memaksakan untuk tetap datang ke stadion, pihak kepolisian pun sudah wanti-wanti,” ucapnya menambahkan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat