PIKIRAN RAKYAT - Dua tahun terakhir, tren Japandi pada hunian kian hits dan semakin disukai masyarakat. Gaya home and living yang mengemuka sejak 2018 ini terinspirasi dari desain persilangan bergaya Jepang dan Skandinavian.
Adaptasi gaya Japandi pada hunian mengusung gaya hidup esensial yang fokus terhadap pemenuhan kebutuhan hidup dan efisiensi.
Tren ini tak lepas dari keinginan masyarakat yang mendambakan rumah minimalis, namun dengan konsep yang lebih "hidup".
Gaya Japandi tak bisa dilepaskan dari elemen kayu berwarna terang, dengan paduan konsep putih dan abu-abu. Paduan warna ini melahirkan tampilan simpel, minimalis, dan estetis.
Baca Juga: 3 Tips Mudah agar Rumah Berisi Energi Positif, Salah Satunya Biarkan Cahaya Alami Masuk
"Apalagi selama pandemi, dimana orang-orang lebih banyak berada di rumah. Mereka semakin menyadari pentingnya surga kecil di dalam rumah, dalam bentuk rumah impian yang disesuaikan dengan fungsi yang diinginkan penghuninya," ucap CEO dan Co-Founder Dekoruma Dimas Harry Priawan, ketika ditemui saat peresmian showroom Dekoruma Experience Center Dago Bandung, di Jalan Ir. H. Djuanda No. 150, Kota Bandung, Jumat 14 Januari 2022 sore.
Dekoruma Experience Center Dago Bandung terdiri dari bangunan dua lantai dengan total luas 1,212 meter persegi.
Saat ini, masyarakat cenderung membeli rumah berukuran kecil alias minimalis. Selain harga properti yang semakin meroket, luas lahan yang diperuntukkan bagi perumahan juga semakin terbatas.
Hal itu menyebabkan orang harus memutar otak untuk menciptakan "surga kecil" di dalam rumah minimalis. Dengan demikian, gaya Japandi yang simpel, multifungsi, dan menghemat tempat (space-saving) semakin disukai.