kievskiy.org

Serangan Menit Akhir, Donald Trump Tuduh Xiaomi Sebagai Perusahaan Militer Komunis China

Kolase logo Xiaomi dan foto Donald Trump
Kolase logo Xiaomi dan foto Donald Trump /Dok.Xiaomi dan Instagram.com/@realdonaldtrump


PIKIRAN RAKYAT - Di akhir masa jabatan sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump kembali melakukan serangan menit akhir kepada perusahaan raksasa teknologi asal China.

Pada Rabu, 14 Januari 2021 waktu AS, Pemerintahan Trump resmi memasukkan Xiaomi ke dalam  daftar 'perusahaan militer Komunis China'.

Dikutip Pikiran-rakyat.com dari CNET, Departemen Pertahanan AS menuduh Xiaomi sebagai perusahaan militer Komunis China dan masuk daftar hitam dari menerima investasi dari warga atau organisasi Amerika Serikat.

Baca Juga: BMKG Perkirakan Ada Potensi Gempa Susulan di Majene yang Lebih Kuat dan Berpotensi Tsunami

Xiaomi merupakan salah satu pembuat ponsel terbesar di dunia, hanya kalah dari Samsung dan Huawei dalam hal penjualan.

Dengan pangsa pasar global sebesar 13,1 persen, berkat popularitasnya di Cina, Amerika Latin, dan Eropa, Xiaomi menjual lebih banyak ponsel daripada Apple.

Beda larangan Huawei dan Xiaomi

Penunjukan Xiaomi dalam daftar hitam AS berbeda dari yang diberikan pemerintahan Trump kepada Huawei , perusahaan teknologi terbesar di China.

Baca Juga: Hari Ini, Habib Rizieq Shihab dan sang Menantu Dijadwalkan Jalani Pemeriksaan Terkait Kasus RS UMMI


Huawei termasuk dalam "Daftar Entitas" Departemen Perdagangan AS, yang melarang perusahaan AS untuk berdagang dengannya. Inilah sebabnya mengapa ponsel Huawei baru-baru ini beroperasi tanpa akses ke Google Play Store atau pembuat chip AS.  

Huawei dimasukkan dalam Daftar Entitas, bersama ZTE , karena sebagian besar bisnisnya adalah peralatan telekomunikasi, seperti pengaturan jaringan 4G dan 5G.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat