PIKIRAN RAKYAT - Baru-baru ini Twitter menyatakan akan menerapkan peringatan pada cuitan yang berisi misinformasi atau informasi menyesatkan tentang vaksin Covid-19.
Kebijakan itu juga sekaligus menegakkan ketentuan, yang bisa membuat pengguna dilarang secara permanen karena pelanggaran berulang.
Hal itu disampaikan Kepala Kebijakan Publik Twitter Inggris Raya, Katy Minshall, ia mengatakan bahwa pihaknya menyadari peran perusahaan dalam memberikan informasi kesehatan yang kredibel kepada masyarakat luas.
“Kami terus bekerja dengan otoritas kesehatan di seluruh dunia termasuk layanan kesehatan Inggris,” kata Katy. Sebagaimana dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Reuters, selasa, 2 Maret 2021.
Ia juga menyampaikan bahwa hal itu untuk memastikan akses visibilitas yang tinggi ke informasi kesehatan masyarakat, yang terpercaya dan akurat pada layanan kami, termasuk tentang vaksin Covid-19.
Baca Juga: Ingat Jokowi Pernah Marah Besar, HNW Tanggapi Setahun Covid-19 di Indonesia: Jadi Peringatan!
“Hari ini kami akan mulai memberikan label kepada cuitan yang mungkin berisi informasi menyesatkan tentang vaksin Covid-19,” kata Katy.
Kemudian, selain upaya berkelanjutan pihaknya juga akan menghapus informasi menyesatkan atau misinformasi terkait Covid-19, yang paling berbahaya dari layanan tersebut.
Kendati demikian, Twitter mulai mempromosikan informasi mengenai kesehatan masyarakat sebelum Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi global.