kievskiy.org

Indonesia Tawarkan Pulau di Papua ke Elon Musk, Ilmuwan Australia Singgung Trauma Era Soeharto

Elon Musk membuat harga Doge atau Dogecoin ambrol usai tampil di SNL.
Elon Musk membuat harga Doge atau Dogecoin ambrol usai tampil di SNL. /Pixabay.com/Tumisu Pixabay.com/Tumisu

PIKIRAN RAKYAT - Nama Elon Musk, pengusaha terkenal dunia, ramai jadi bahan perbincangan.

Baik karena teknologi mutakhir SpaceX, perusahaan yang ia bangun maupun seruannya untuk investasi mata uang kripto.

Tak terkecuali hubungan dengan Indonesia, ketika ia sempat ditawari   salah satu pulau di Papua Barat, Biak.

Penawaran ini agar Biak menjadi lokasi stasiun peluncuran roket SpaceX, yang juga disebut-sebut disokong limpahan sumber daya seperti nikel dan tembaga. 

Baca Juga: Malam Pertama Tak Disentuh, Umi Pipik Bongkar Sikap Tempramental Uje: Saya Kadang Dipukulin

Menanggapi informasi yang berembus akhir 2020 lalu ini, seorang ilmuwan dari Universitas Sydney Australia, Sophie Chao, angkat bicara.

Berikut ini isi artikel Chao dengan judul “Rencana pembangunan landasan roket SpaceX milik Elon Musk di Biak, Papua ancam lahan dan penghidupan masyarakat lokal”, yang telah tayang di The Conversation Indonesia pekan lalu.

Biak merupakan sebuah wilayah dengan luas 1.746 Kilometer persegi, sedikit lebih besar dari London, Ibu Kota Inggris. Ada sebanyak 100 ribu penduduk yang tinggal di Biak.

 Baca Juga: Objek Wisata Situ Cangkuang Akan Dikelola Secara Kolaboratif

Bulan Desember 2020, pemerintah Indonesia sempat diberitakan menawarkan Pulau Biak, provinsi Papua, sebagai landasan peluncuran roket ke planet Mars, kepada Elon Musk, seorang miliuner asal AS dan pendiri perusahaan SpaceX.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat