kievskiy.org

Tren Ikoy-Ikoyan Bisa Berbahaya: Berbagi Karena Pamrih atau Memang Mengasihi?

Arief Muhammad, influencer yang mempopulerkan ikoy-ikoyan.
Arief Muhammad, influencer yang mempopulerkan ikoy-ikoyan. /Tangkap layar akun Youtube.com/@Arief Muhammad Tangkap layar akun Youtube.com/@Arief Muhammad

PIKIRAN RAKYAT - Ikoy-ikoyan belakangan ramai disebut-sebut warganet (netizen) khususnya pengguna media sosial.

Ikoy-ikoyan dipopulerkan oleh influencer Arief Muhammad untuk menyebut kegiatan bagi-bagi hadiah kepada followers.

Saat ini, netizen menyebut ikoy-ikoyan untuk meminta hadiah tidak hanya kepada Arief Muhammad, melainkan juga influencer lain.

Psikolog dari Universitas Indonesia Kasandra Putranto menilai bagi-bagi hadiah kepada orang lain tentu merupakan hal yang baik.

Baca Juga: Tengah Hamil 7 Bulan, Wasit Perempuan Gita Dewi Mulyani Meninggal Dunia

 "Namun, kita sudah diajarkan sejak kecil bahwa kita tidak seharusnya memamerkan hal tersebut," kata Kasandra dikutip Pikiran-rakyat.com dari Antara pada 12 Agustus 2021.

Kasandra juga memperingatkan bahwa kegiatan berbagi para influencer atau pelaku bisnis biasanya merupakan bagian dari strategi marketing.

"Dengan meyakini prinsip law of attraction, kita akan memetik apa yang kita tanamkan. Berbagi karena pamrih atau memang karena mengasihi sesama?" kata Kasandra.

Baca Juga: Petisi Pencekalannya Tembus 100.000 Lebih Tandatangan, Ayu Ting Ting Kembali Tantang Haters

Di sisi lain, Psikolog Ruang Tubuh Irma Gustiana mengatakan tren ikoy-ikoyan bisa berbahaya jika menimbulkan kebiasaan buruk di masyarakat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat