PIKIRAN RAKYAT - Jejaring sosial Twitter telah meminta maaf karena mengizinkan iklan yang ditargetkan pengguna tertentu seperti neo-Nazi, homofobia dan kelompok kebencian lainnya.
Berdasarkan kebijakan Twitter terdapat kategori-kategori sensitif seperti data genetik, kesehatan, kejahatan, kehidupan seks, afiliasi atau kepercayaan agama, ras, suku dan lainnya.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari The Verge, bahwa investigasi BBC menemukan kemungkinan untuk menargetkan pengguna yang tertarik pada kata-kata 'supremasi kulit putih', 'transphobia', dan 'anti gay'.
Baca Juga: Carifilms, IMDB-nya Pencinta Film Asal Indonesia
Twitter memungkinkan iklan diarahkan kepada pengguna yang memposting dan mencari topik tertentu.
Tetapi twitter mengatakan telah meminta maaf karena gagal mengecualikan ketentuan diskriminatif.
Badan amal anti kebencian menimbulkan kekhawatiran bahwa platform Twitter bisa digunakan untuk menyebarkan intoleransi.
Baca Juga: Pidi Baiq dan 3 Presiden Berikan Laporan Pertanggungjawaban di Sidang Umum Warga DCDC
Masalah Utama