PIKIRAN RAKYAT - Sebuah penyelidikan bersama PCMag dan Vice Motherboard menyatakan bahwa Avast telah menjual data browser orang kepada perusahaan besar termasuk Microsoft.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Windows Central. laporan tersebut mengatakan bahwa Avast mengumpulkan data pengguna dan menjualnya ke anak perusahaan bernama Jumshot.
Lalu, Jumshot menjual data ke perusahaan yang dapat menggunakan informasi tersebut untuk mengoptimalkan upaya pemasaran.
Baca Juga: Cegah Virus Corona Masuk Jawa Tengah, Posko Kesehatan Didirikan di Stasiun Purwokerto
Beberapa perusahaan yang terlibat menjadi pembeli data pengguna adalah Google, Yelp, Microsoft, McKinsey, Pepsi, Sephora, Home Depot, Conde Nast, dan Intuit.
Laporan tersebut bergantung pada data pengguna, kontrak, dokumen perusahaan yang bocor dan mengindikasikan pada penjualan data.
Beberapa contoh data yang diperoleh seperti pencarian Google, pencarian lokasi, halaman LinkedIn dan video Youtube dan situs dewasa.
Avast sendiri memiliki lebih dari 435 juta pengguna aktif per bulan di seluruh dunia, sementara anak perusahaannya, Jumpshot hanya memiliki data dari 100 perangkat.
Baca Juga: Investasikan Rp 27 Triliun, GM akan Bangun Pickup dan SUV Listrik di Detroit