kievskiy.org

4 Perusahaan Asal Tiongkok Termasuk Xiaomi Ingin Saingi Google PlayStore

(FILES) This file picture taken on June 12, 2018 shows people walking pass a Xiaomi smartphone and technology store in Shenyang in China's northeastern Liaoning province.Chinese smartphone maker Xiaomi kicked off its initial public offering on June 21, 2018 but the firm is likely to pull in about 6.1 billion USD, far less than originally expected, with investors having mixed views about its main business. / AFP PHOTO / - / China OUT
(FILES) This file picture taken on June 12, 2018 shows people walking pass a Xiaomi smartphone and technology store in Shenyang in China's northeastern Liaoning province.Chinese smartphone maker Xiaomi kicked off its initial public offering on June 21, 2018 but the firm is likely to pull in about 6.1 billion USD, far less than originally expected, with investors having mixed views about its main business. / AFP PHOTO / - / China OUT /- AFP

PIKIRAN RAKYAT - Tahun 2019 lalu, Huawei telah dilarang oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat untuk tidak menggunakan layanan Google pada perangkatnya.

Hal ini pun menyebabkan ponsel Huawei Mate 30 Pro tak memiliki layanan seluler Google. Tanpa layanan itu tak akan ada layanan-layanan populer yang sangat dibutuhkan.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari CNET, tahun 2020, Huawei dikabarkan akan bekerja sama dengan 3 perusahaan asal Tiongkok lainnya yaitu Xiaomi, Oppo dan Vivo.

Baca Juga: Iran Segera Ungkap Informasi Terbaru Serangan Rudal ke Pangkalan Militer AS di Irak

Keempat perusahaan akan bersaing dengan Google PlayStore untuk mengunggah semua aplikasi di tokonya sendiri secara bersamaan

Hampir semua pengguna ponsel Android saat ini dilengkapi toko aplikasi Google PlayStore yang digunakan untuk mengunduh berbagai macam aplikasi.

Namun, keempat perusahaan Tiongkok juga memiliki toko aplikasinya sendiri yaitu Xiaomi (Xiaomi Market), Oppo (App Market), Vivo App Store dan Huawei (AppGallery).

Baca Juga: Pemeran Milea Senang Gubernur Jabar Ridwan Kamil Selalu Dukung Film Indonesia

Global developer Servixe Alliance (GDSA) akan menyatukan basis pengguna keempat perusahaan untuk mendorong lebih banyak pengembang lainnya agar mengunggah aplikasinya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat